Ekslusif. Kasus HIV AIDS di Riau Didominasi LGBT. 64 Orang Usia Milenial. Ini judul berita di pekanbaru.tribunnews.com (8/10-2018).
Laporan Ditjen P2P, Kemenkes RI, 24 Mei 2017, menyebutkan jumlah kasus kumulatif HIV/AIDS di Provinsi Riau sampai tanggal 31 Maret 2917 adalah 5.567 yang terdiri atas 3.838 HIV dan 1.729 AIDS. Sedangkan periode Januari-September 2018 terdeteksi 393 kasus HIV/AIDS.
Pertama, pemakaian kata dominasi salah karena dominasi adalah penguasaan oleh pihak yang lebih kuat terhadap yang lebih lemah (dalam bidang politik, militer, ekonomi, perdagangan, olahraga, dan sebagainya) [KBBI]. Penularan HIV/AIDS tidak bisa didominasi oleh kelompok, jenis kelamin atau orientasi seksual.
Kedua, L pada LGBT adalah lesbian. Tidak ada laporan kasus penularan HIV dengan faktor risiko seks pada lesbian. Tidak ada seks penetrasi pada lesbian.
Ketiga, kalau yang disebut milenial berdasarkan usia yaitu di bawah 15-24 tahun, maka kasus HIV/AIDS pada kalangan tsb. justru realistis karena pada masa itu dorongan seks sangat kuat sehingga banyak yang melakukan seks berisiko tertular HIV/AIDS yaitu melakukan hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah, dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan yang sering berganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK).
Kekacauan kian menjadi-jadi pada lead berita: Penderita HIV dan AIDS di Riau dari kalangan anak muda atau generasi milenial cukup tinggi, didominasi kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).
Orang-orang yang mengidap HIV/AIDS tidak otomatis menderita. Kasus HIV/AIDS pada kaangan anak muda atau generasi milenial tinggi karena mereka, al. termakan mitos (anggapan yang salah) bahwa HIV/AIDS hanya menular melalui zina dengan PSK di lokalisasi pelacuran. Mereka justru seks bukan dengan PSK sehingga merasa tidak berisiko.
Padahal, PSK dikenal dua jenis, yaitu:
(1). PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan, dan
(2). PSK tidak langsung adalah PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, anak sekolah, ayam kampus, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), PSK high class, cewek online, dll.
Banyak orang yang termakan mitos tertular HIV/AIDS karena seks dengan PSK tidak langsung.