Juara tenis di turnamen Perancis Terbuka, dikenal juga sebagai Roland-Garros, 2018 di Paris, Perancis, akan membawa pulang uang tunai sebesar 2,2 juta Euro atau setara dengan Rp 36,1 miliar. Tersedia hadiah sebanyak 39 juta Euro. Fantastis, 'kan.
Petenis Romania, Simona Halep, sudah mengantongi hadiah Rp 36,1 miliar ketika mengalahkan petenis Amerika Serikat, Sloane Stephens, pada final Perancis Terbuka di Roland Garros, Paris, Sabtu (9/6-2018) dengan skor 3-6, 6-4, 6-1.
Malam ini (10/6-2018) 20.00 WIB akan berlaga Rafael Nadal (Spanyol) melawan  Dominic Thiem (Austria). Kita tunggu siapa yang akan menggondol hadiah miliaran rupiah itu. Nadal sendiri mengincar gelar juara ke-11 Roland-Garros dan tentu saja akan menambah pundi-pundinya dengan 2,2 juta Euro.
![Rafael Nadal meluapkan kegemberiaan dengan berbaring di lapangan tanah liat pada turnamen Perancis Terbuka 2017 (Sumber: edition.cnn.com).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/06/10/nadal-5b1c8fbcab12ae7007650fb2.jpg?t=o&v=770)
Tentu saja timbul pertanyaan: Mengapa Eropa Timur dan daratan Eropa bisa menghasilkan petenis handal di panggung turnamen tenis dunia?
Beberapa petenis wanita malah seperti model, sebut saja Maria Sharapova. Petenis Rusia ini juga seorang model. Nah, bayangan kita 'kan olahragawan akan menonjol otot-ototnya. Tapi, tenyata tidak. Mulus.
Roger Federer, petenis asal Swiss, dikenal dengan backhand handal tanpa harus memutar badan. Federer adalah petenis putra yang mengoleksi 20 juara grand slam. Petenis-petenis muda patut juga mengikuti langkah Federer yang tidak pernah berteriak ke arah lawan jika pukulannya tidak bisa dikembalikan lawan. Berbeda dengan banyak petenis yang berteriak sambil mengepalkan tangan ke arah lawan (Baca juga: Federer, Petenis Rendah Hati yang Juarai 20 Grand Slam).
![hadiah-tenis-5b1d1e9b5e1373582867c613.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/06/10/hadiah-tenis-5b1d1e9b5e1373582867c613.jpg?t=o&v=770)
Adalah tantangan bagi warga di belahan dunia lain untuk mengikuti jejak warga di Eropa Barat dan Timur yang unggul secara individu dalam kancah olahraga tenis. Atau sukses petenis-petenis handal dunia itu jadi inspirasi bagi anak-anak muda kita agar tidak hanya tenggelam dalam dunia maya yang kemudian hanya bisa melancarkan fitnah dan ujaran kebencian serta menyebarluaskan hoax (sumber: telegraph.co.uk dan sumber-sumber lain). *
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI