-PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan.
--PSK tidak langsung adalah PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, anak sekolah, ayam kampus, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), PSK high class, cewek online, dll.
Yang jadi masalah besar adala: Apa yang dilakukan Pemkot Tomohon untuk menurukan insiden infeksi HIV baru pada PSK langsung dan PSK tidak langsung?
Sedangkan Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemkot Tomohon, Octavianus Mandagi, mengatakan menekan kasus HIV/AIDS dengan cara: "pembatasan akses tempat hiburan jadi salah satu upaya mencegah penyebaran masuknya virus HIV/AIDS,"
Transaksi seks tidak hanya di tempat hiburan karena sekarang sudah memakai jaringan komunikasi, seperti ponsel dan media sosial. Biar pun tempat hiburan ditutup akses untuk transaksi seks tetap terbuka lebar. Malah, ketika transaksi seks tidak dilokalisir intervensi untuk melakukan program pencegahan tidak bisa dilakukan.
Jika Pemkot Tomohon tidak mempunyai program yang ril untuk menurunkan insiden infeksi HIV baru pada laki-laki dewasa melalui PSK langsung dan PSK tidak langsung, itu artinya penyebaran HIV di masyarakat akan terus terjadi. Penyebaran ini ibarat 'bom waktu' yang kelak bermuara pada 'ledakan AIDS'. *
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI