(1). PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan.
(2). PSK tidak langsung adalah PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, anak sekolah, ayam kampus, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), PSK high class, cewek online, dll.
Perilaku warga yang berisiko tertular HIV, al.:
(a). Sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah dengan pasangan yang berganti-ganti karena bisa saja salah satu dari mereka mengidap HIV/AIDS, dan
(b). Sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan pasangan yang sering berganti-ganti, seperti PSK langsung dan PSK tidak langsung, karena bisa saja salah satu dari mereka mengidap HIV/AIDS.
Jika Pemkab Minahasa ingin agar siswa-siswi SMA terhindar dari HIV/AIDS, maka yang perlu disampaikan adalan bagaimana cara remaja mengendalikan dorongan seks mereka di masa-masa libido yang kuat. Bukan hanya sekedar jargon dengan kaca mata orang dewasa yang justru tidak bisa mengendalikan dorangan seksualnya. Buktinya, jutaan laki-laki dewasa beristri jadi pelanggan setia PSK [Baca juga: Membicarakan Remaja dengan Kaca Mata (Moralitas) Dewasa].
Tidak ada subsitusi penyaluran dorongan seksual. Kalau disebut olahraga itu tidak tepat karena dengan berolahraga justru sehat sehingga dorongan seks lebih kuat lagi. Lagi pula, apa bisa ketika di tengah malam buta seorang remaja terangsang lalu ganti pakaian dengan pakaian olahraga langsung pergi ke lapangan bola atau jogging?
Maka, yang dibutuhkan remaja dalam hal ini siswa-siswi SMA peserta sosialisasi itu adalah jalan keluar yang ril bagaimana cara mereka menyalurkan dorongan seksual agar tidak tertular HIV/AIDS. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H