Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

AIDS dan Buah Merah

1 Juni 2011   09:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:59 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanya-Jawab AIDS No 10/Juni 2011

Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang saya terima melalui surat, telepon, fax, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Beberapa di antara Tanya-Jawab ini sudah pernah dimuat di koran dibeberapa kota. Yang ingin menyampaikan pertanyaan, silakan kirim pertanyaan melalui: surat ke PO Box 1244/JAT, Jakarta 13230, e-mail sw_harahap@yahoo.com dan SMS 08129092017.

Tanya. Apakah buah merah dapat menyembuhkan HIV/AIDS?

Tn ’X’, Jakarta Timur

Jawab. TIDAK! Kita lihat secara empiris saja. Sampai sekarang belum ada obat yang dapat mematikan semua jenis virus di dalam tubuh manusia, tidak terkecuali virus flu. Kalau seseorang tertular virus flu yang diobati adalah simptomnya, seperti demam, batuk, dll. Sedangkan virusnya dilemahkan, al. dengan meningkatkan daya tahan tubuh.

Terkait dengan buah merah (Pandanus conoideus Lam) sampai sekarang tidak ada penelitian medis yang membuktikan buah merah bisa membunuh HIV di dalam tubuh manusia. Kalau ada yang mengatakan buah merah atau obat lain bisa menyembuhkan HIV/AIDS maka harus diuji dulu di laboratorium dengan teknologi kedokteran.

Darah orang yang dikatakan sudah sembuh dari HIV/AIDS dites. Kalau sembuh berarti tidak ada lagi HIV di dalam darahnya (bagi yang memakai ARV ada kemungkinan HIV tidak terdeteksi di dalam darah tapi bukan berarti HIV sudah lenyap).

Kalau buah merah bisa menyembuhkan HIV/AIDS tentulah di Tanah Papua tidak akan ada kasus HIV/AIDS karena penduduk sudah memakan buah merah sejak lama sebagai sayur-mayur. Promosi yang berlebihan tanpa kontrol pemerintah membuat masyarakat salah kaprah terhadap khasiat buah merah. Penelitian menunjukkan buah merah mengandung vitamin A dan antoksidan yang juga terdapat dalam wortel dan tomat.

Promosi dengan menampilkan seorang Odha perempuan di Jayapura, Papua, yang meminum sari buah merah di sebuah stasiun televisi swasata nasional mengesankan Odha itu ‘sudah sembuh’ karena kelihatan sehat dan cerita.

Odha ini diboyong sebagai ‘saksi hidup’ ke Jakarta untuk kegiatan promosi Oktober 2004. Tapi, 10 Mei 2005 Odha itu justru meninggal dunia karena penyakit terkait AIDS. Rupanya, ketika dijadikan ’kelinci percobaan’ Odha tadi tidak lagi meminum obat antiretroviral (ARV).

Sangat disayangkanada pihak-pihak tertentu di Papua yang mengatakan kematian ‘model’ tadi karena ybs. melakukan ‘pekerjaan lamanya’ sebagai pekerja seks. Ini tidak manusiawi, menyakitkan, menyuburkan stigma, dan tidak akurat karena kematiannya bukan karena kembali ke pekerjaan lamanya tapi karena ketika menjadi ‘model’ dia tidak lagi meminum ARV.

Akibatnya, muncul infeksi oportunistik (penyakit-penyakit, seperti diare, TB, dll.) yang menyerang karena sistem kekebalan tubuh sudah rusak yang terjadi karena HIV terus mereplikasi diri di dalam darah. Ini terjadi karena ’model’ tadi tidak meminum obat ARV selama menjadi ’model’. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun