Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Buletin Kesehatan - Edisi: No. 4/Mei 2010

5 Januari 2011   01:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:57 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Informasi HIV dan AIDS- Newsletter dwimingguan tentang HIV dan AIDS sebagai media informasi yang akur

Risiko Tertular HIV

Mat Brono, seorang lelaki separuh baya yang sudah terdeteksi tertular HIV, hanya bisa menyesali diri.

Mat Brono tidak habis pikir: “Koq, gue, bisa‘kepatil’ (maksudnya tertular).” Rupanya,dia hanya sekali sanggama dengan ‘cewek’ yang dikenalnya sebagai seorang ‘karyawan’

Memang, pengetahuan yang kurang akurat terhadap HIV dan AIDS membuat banyak orang berada pada situasi yang sangat mudah tertular HIV. Banyak yang tidak mengetahui cara penularan dan pencegahan HIV yang benar karena selama ini informasi tentang HIV dan AIDS yang disampaikan ke masyarakat melalui pidato, ceramah, serasehan, diskusi dan berita di media massa selalu dibumbui dengan norma, moral dan agama.

Akibatnya, informasi HIV tidak lagi akurat sebagai fakta medis tapi HIV dan AIDS hanya dikenal banyak orang sebagai mitos (anggapan yang salah). Misal-nya, penularan HIV dikait-kaitkan dengan zina, pelacuran,‘jajan’, selingkuh, dan homoseksual.

Padahal, tidak ada kaitan langsung antara penularan HIV dengan zina, pelacuran,‘jajan’, selingkuh, dan homoseksual.

Penularan HIV melalui hu-bungan seks (sanggama) bisa terjadidi dalam atau di luar nikah kalau salah satu atau kedua-dua pasangan itu sudah mengidap HIV dan alat kelamin pasangan itu bersentuhan langsung ketika sanggama.

Kembali ke Mat Brono yang terheran-heran mengapa dia bisa ‘kepatil’ padahal hanya sekali sanggama dengan ‘cewek’.

Kemungkinan tertular HIV melalui sanggama dengan orang yang sudah tertular HIV, di dalam atau di luar nikah, adalah 1:100. Artinya, jika 100 kali sanggama dengan yang sudah mengidap HIV dengan kondisi alat kelamin bersentuhan langsung maka ada satu kali kemungkinan tertular HIV.

Tapi, tidak bisa diketahui kapan terjadi penularan. Bisa saja terjadi pada sanggama yang pertama, kedua, kelima, kelima puluh, kesembilan puluh sembilan atau yang keseratus.

Maka, setiap kali sanggama, di dalam atau di luar nikah, dengan kondisi alat kelamin bersentuhan langsung dengan orang yang sudah mengidap HIV selalu ada kemungkinan tetular HIV. Maka, tidak mengherankan kalau kemudian Mat Brono ‘kepatil’ biar pun hanya sekali melakukan sanggama dengan perempuan yang tidak diketahui status HIV-nya

Yang dilakoni Mat Brono merupakan kegiatan yang bisa menyebabkan tertular HIV. Soalnya, ‘cewek’ Mat Brono itu bisa saja sudah pernah atau sering melakukan sanggama dengan seorangatau beberapa laki-laki selain Mat Brono.

Ada kemungkinan tertular HIV pada laki-laki dan perempuan yang pernah atau sering melakukan hubungan seks, di dalam atau di liar nikah, dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan orang yang sering berganti-ganti pasangan.

Mat Bronokepincut kepada ‘cewek’ itu karena orangnya baik dan bahenol pula. Tanpa pikir panjang Mat Brono pun ‘kopi darat’ dengan ‘cewek’ itu.

Melakukan hubungan seks dengan perempuan yang tidak diketahui status HIV-nya berisikotertular HIV karena ada kemungkinan cewek tsb. sudah mengidap HIV.

Banyak orang yang tidak menyadari dirinya sudah tertular HIV karena tidak ada tanda, ciri, atau gejala yang khas terkait langsung dengan AIDS pada tubuh mereka.

- Syaiful W. Harahap

Kerugian Akibat AIDS

Marcel, 20-an tahun, penduduk Tangerang, Banten, tidak bisa membayangkan jika kelak dia harus membeli obat antiretroviral (ARV).

Suatu hari dia sakit dengan gejala tifus. Dia sudah dirawat tujuh hari tapi belum ada tanda-tanda sembuh. Biasanya setelah dirawat lima hari penyakit mulai hilang.

Dokter pun menganjurkan Marcel tes HIV. Rupanya, Marcel seorang pengguna narkobasuntik sehingga dia berisiko tertular HIV karena jarum mereka pakai bergantian. Jika di antara mereka ada yang HIV-positif maka yang memakai jarum pun kemungkinan besar tertular HIV.

Hasil tes menunjukkan Marcel tertular HIV. Pada orang-orang yang sudah tertular HIV penyakit sangat sulit sembuh karena kekebalan (sel-sel darah putih) mereka rapuh karena dirusak oleh HIV. Untuk meningkatkan keke-balan tubuh Marcelpun meminum obat ARV secara rutin.

Sekarang obat ARV gratis karena ada donor asing. Jika kelak tidak ada donor asing maka Marcel harus membeliARV dengan harga Rp 800.000/bulan. (swh)

Tanya Jawab HIV dan AIDS

Silakan kirim pertanyaan via SMS ke 08129092017, melalui e-mail ke: infokespro@yahoo.com.

Pertanyaan: Apakah penyakit HIV/AIDS hanya dapat tertular melalui hubungan intim (sanggama)?

Roshyid, Jakarta

Jawab:HIV/AIDS bukan penyakit. HIV adalah virus. AIDS adalah kondisi seseorang yang sudah tertular HIV antara 5-15 tahun. Yang menular adalah HIV yaitu melaluihubungan seks tanpa kondom di dalam atau di luar nikah dengan seseorang yang sudah mengidap HIV. Bisa juga melalui transfusi darah, jarum suntik, dan alat-alat kesehatan yang mengandung HIV. Bisa pula melalui air susu ibu (ASI) perempuang yang sudahmengidap HIV melalui proses menyusui. ***

Alamat Tempat Konseling dan Tes HIV di Jakarta

Pokdisus AIDS FKUI-RSCM, RSCM, G3, Lt.2,JL. Dipnegoro No. 71, Jakarta Pusat, Telp: 3905250/3903838

Klinik Awanama YPI, Jl. Kebon Baru IV No. 16, Asem Baris Tebet, Jakarta Selatan, Tel. 83795480

Klinik Remaja YPI, JL. Peruk No. 6, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Tel. 8296153/98237125

Puskesmas Kampung Bali, JL. Kampung Bali 23, Tanah Abang, Jakarta Pusat -Tlp. 3923544

Kios Informasi Atmajaya, Jl. Ampasit VI No. 15, Cideng Barat, Jakarta Barat - Telp/Fax: 34833134

Redaksi:Syaiful W. Harahap, Teddy A. Setiadi

Copyright 2010 (C) Hak Cipta Dilindungi Undang-undang. Bila mengutip seluruh atau sebagian isi newsletterharus mencantumkan “Buletin Kesehatan: Informasi HIV dan AIDS” sebagai sumber. Memperbanyak (photo copy) untuk tujuan komersil, ceramah, penyuluhan, pelatihan, workshop, dll. harus ada izin tertulis dari Media Relations Officer (MRO) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi DKI Jakarta.

Redaksi: Jl. Pisangan Lama III RT 001/08 No. 15-A, Jakarta 13230, Tlp/Fax (021) 4704265

Jl. Sunan Kudus, Kp. Deringo Kidul RT 03/06 No. 9, Desa Deringo, Kec. Citangkil, Cilegon, Prov. Banten

Surat: P.O. Box 1244/JAT, Jakarta 13012,E-mail: infokespro@yahoo.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun