Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pasangan Laki-laki Gay Tes HIV, Satu Positif dan Satu Negatif

18 April 2014   21:41 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:30 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanya Jawab AIDS No 4/April 2014

Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke “AIDS Watch Indonesia” (http://www.aidsindonesia.com) melalui: (1) Surat ke PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021) 4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.

*****

Tanya: Saya gay dan punya pasangan. Kemarin dia ajak saya tes HIV. Yang mengejutkan adalah hasil tes saya reaktif dan pasangan saya itu nonreaktif.

Via SMS (17/4-2014)

Jawab: Hal itu bisa saja terjadi. Paling tidak ada lima  kemungkinan yang bisa menyebabkan hasil yang berbeda itu.

Pertama, reagen dan cara tes yang dipakai. Standar baku tes HIV adalah setiap hasil tes harus dikonfirmasih dengan tes lain. Apakah tes yang kalian lakukan menjalankan standar tes yang baku?

Kedua, apakah Anda punya pasangan lain? Jika Anda sudah melakukan seks anal atau seks vaginal berisiko (dilakukan tanpa kondom dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan yang sering ganti-ganti pasangan) sebelum dengan pasangan Anda sekarang, maka ada kemungkinan Anda tertular dari pasangan sebelumnya.

Ketiga, jika pasangan Anda itu tidak punya pasangan dan tidak pernah seks anal atau seks vaginal berisiko sebelumnya, maka risiko dia tertular HIV kemungkinan hanya dari seks anal dengan Anda.

Keempat, secara teoritis risiko tertular HIV melalui hubungan seksual tanpa kondom adalah 1:100. Artinya, dalam 100 kali hubungan seksual, seks anal atau seks vaginal, tanpa kondom dengan yang mengidap HIV/AIDS ada satu kali terjadi penularan. Namun, perlu diingat tidak bisa diketahui penularan terjadi pada hubungan seksual yang ke berapa. Bisa yang pertama, kesepuluh, ketujuh puluh, dst.

Kelima, apakah tes HIV yang kalian lakukan sudah melewati masa jendela atau tiga bulan setelah seks anal berisko terakhir? Kalau belum lewat masa jendela, maka hasil tes bisa positif palsu (HIV tidak ada di dalam darah tapi reaksi reagen reaktif) atau negatif palsu (HIV ada di dalam darah tapi reaksi reagen nonreakti). Itulah sbabnya setiap tes HIV harus dikonfirmasi dengan res lain.

Jika tes HIV yang kalian lakukan tidak sesuai dengan standar baku tes HIV, maka silakan ke Klinik VCT di rumah sakit umum di daerah Anda atau ke klinik yang ditunjuk oleh pemerintah.***

- AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap

[Sumber: http://www.aidsindonesia.com/2014/04/pasangan-gay-tes-hiv-satu-positif-dan.html]

139780684945456707
139780684945456707

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun