Kamu mungkin panik ketika melihat feses berwarna hitam keluar dari tubuh kamu saat buang air besar. Apakah feses hitam itu menandakan kamu menderita penyakit berbahaya, kanker misalnya?
Eits, tenang dulu. Feses berwarna hitam tidak selalu mengindikasikan penyakit kok. Coba kamu ingat-ingat, apakah kamu baru saja mengonsumsi makanan, minuman, atau zat di bawah ini:
- Blueberry
- Buah bit
- Biskuit cokelat yang berwarna kehitaman
- Gelatin atau agar-agar yang berwarna merah
- Suplemen zat besi
- Akar manis berwarna hitam (black licorice)
- Obat yang mengandung bismut, seperti bismut subsalisilat
Jika ya, maka kemungkinan besar feses berwarna hitam yang kamu alami merupakan efek dari makanan, minuman, atau zat-zat di atas. Saat kamu mengalami ini, tidak usah panik dan tidak perlu melakukan pengobatan apapun. Feses bisa kembali normal ketika kamu berhenti mengonsumsi zat-zat di atas kok.
Kapan kamu harus waspada jika mengalami feses berwarna hitam?Â
Jika kamu merasa tidak mengonsumsi makanan penyebab feses hitam di atas, ada kemungkinan terjadi gangguan medis pada saluran pencernaan kamu. Apalagi, jika feses berwarna hitam itu dibarengi dengan gejala lain, seperti diare, muntah-muntah, sakit yang luar biasa, atau bahkan terdapat darah pada feses kamu.
Adanya perdarahan pada saluran pencernaan biasanya menjadi pemicu munculnya feses berwarna hitam. Perdarahan di saluran pencernaan bisa disebabkan oleh beberapa kondisi medis, antara lain:
- Kanker dan tumor jinak di lambung, kerongkongan, usus besar, dan rektum (usus besar bagian akhir).
- Polip (benjolan kecil) pada usus besar atau bagian rektum.
- Angiodisplasia (kelainan pada pembuluh darah) di bagian membran mukosa saluran pencernaan sehingga menyebabkan darah mencemari saluran pencernaan.
- Kolitis ulseratif atau peradangan pada usus besar.
- Varises esofagus, yakni pembesaran pembuluh darah di saluran yang menghubungkan tenggorokan dan lambung.
Jika kamu mencurigai feses hitam yang kamu alami adalah gejala penyakit, segera hubungi dokter. Untuk membuat feses hitam menjadi normal kembali, faktor penyebab ini harus segera disembuhkan.
Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan hingga meminta kamu menjalani prosedur operasi. Selalu diskusikan dengan dokter mengenai metode penyembuhan yang sesuai dengan kondisi penyakit kamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H