Fisura ani adalah kondisi adanya robekan pada dinding saluran anus yang umumnya disebabkan oleh sembelit. Kondisi ini memiliki gejala yang mirip dengan wasir, yaitu nyeri disertai sensasi terbakar dan perdarahan di anus saat buang air besar. Rasa nyeri itu dapat berlangsung hingga beberapa jam setelahnya.
Fisura ani memiliki beberapa jenis, namun yang paling sering dialami adalah fisura ani akut. Jenis ini bisa sembuh sendiri dalam waktu beberapa minggu setelah robekan terjadi. Semakin cepat kondisi kondisi ditangani, maka sembuhnya juga akan makin cepat.
Umumnya penderita fisura ani akan disarankan untuk memodifikasi pola makan dan gaya hidup sebelum dokter melakukan tindakan khusus guna mengobati keluhannya. Beberapa yang bisa dilakukan adalah:
- Membiasakan pola makan tinggi serat (sebanyak 25 sampai 34 gram serat per hari) dan bila perlu mengonsumsi suplemen serat yang dijual bebas untuk memperlancar buang air besar.
- Menggunakan obat pelunak feses yang dijual bebas untuk mengurangi nyeri saat buang air besar
- Banyak minum air putih agar feses lebih lunak
- Sitz bath alias berendam dalam air hangat selama 10 sampai 20 menit. Bisa dilakukan beberapa kali sehari dan terutama setelah buang air besar untuk meredakan rasa nyeri dan membuat rileks otot sfingter anus.
- Menggunakan salep atau krim pereda rasa nyeri
Jika cara-cara di atas kurang berhasil mengatasi keluhan, penderita bisa berkonsultasi ke dokter. Salah satu alternative pengobatan oleh dokter adalah menggunakan botox untuk membuat rileks otot anus dan mencegah kejang otot akibat nyeri.
Cara terbaik mencegah fisura ani terjdai kembali adalah dengan mengubah pola makan dan gaya hidup. Biasakan mengonsumsi cukup serat dari buah-buah dan sayur-mayur, minum banyak air putih dan biasakan buang air besar secara teratur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H