Pernahkah setelah temanmu main ke rumahmu, lalu ada sesuatu barang kepunyaanmu yang hilang? Entah itu pembersih tangan atau kotak pensilmu yang lucu, temanmu yang melakukan itu disebut klepto.
Penyakit mental yang juga pernah dialami oleh selebriti Hollywood seperti Megan Fox, Britney Spears, dan Lindsay Lohan ini dapat menimpa siapapun, termasuk anak-anak sekalipun. Namun kleptomania lebih sering menimpa perempuan ketimbang laki-laki dan biasanya terjadi pada saat remaja.
Apa perbedaan kleptomania dan pengutil?
Mungkin masih banyak yang menganggap bahwa kleptomania sama dengan pengutil, padahal kenyataannya dua hal tersebut adalah berbeda. Kleptomania adalah gangguan kesehatan mental yang mendorong seseorang untuk mencuri barang-barang yang terkadang tidak dibutuhkan atau bernilai kecil hanya untuk memenuhi hasratnya.
Seseorang yang menderita kleptomania hanya mencuri sesuatu untuk memenuhi hasratnya, bukan untuk tujuan keuntungan atau karena mereka tidak dapat membeli barang tersebut. Mereka hanya akan merasa puas bila mereka berhasil mencuri benda yang diinginkan, walaupun seringkali benda tersebut terlihat tidak bernilai atau sebenarnya tidak mereka butuhkan.
Seorang kleptomania juga biasanya tidak merencanakan aksi pencurian yang akan mereka lakukan. Dorongan tersebut akan muncul dengan sendirinya (spontan). Bahkan penderita kleptomania seringkali merasa bersalah dan timbul penyesalan mendalam setelah kelegaan berhasil mencuri barang yang diinginkannya.
Lain halnya dengan pengutil. Pengutil umumnya mencuri karena faktor ekonomi, misalnya karena mereka ingin punya suatu barang, tetapi tidak punya cukup uang untuk membelinya. Atau bisa juga mereka mencuri sesuatu untuk dijual kembali.
Pengutil akan mencuri barang yang memang dibutuhkannya, entah itu karena alasan tidak mampu atau adanya tekanan gaya hidup dari teman-temannya.[GR6] Mereka melakukan tindakan pencurian secara sengaja dan biasanya sudah direncanakan.
Apakah kleptomania bisa disembuhkan?
Jawabannya adalah ya, kleptomania dapat disembuhkan. Hanya saja, seringkali penderitanya merasa malu untuk mengakui bahwa mereka memang menderita kleptomania dan memilih untuk menghindar.
Takut dengan konsekuensi harus berurusan dengan hukum juga dapat menjadi salah satu alasan mengapa mereka memilih untuk menghindar dan tidak ingin menemui psikiater.Â