Mohon tunggu...
Aris Haryanto
Aris Haryanto Mohon Tunggu... PNS -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memiliki hobi menulis artikel mengenai seluk beluk Aplikasi Pendataan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Asal Usul Surabaya serta Simbol “Sura” dan “Baya”

17 Juni 2015   16:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:39 1384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asal Usul Surabaya - Kota Surabaya mengandung filosofi perjuangan yang disimbolkan dengan air dan tanah. Selain itu, kota Surabaya mengandung mitos tentang cerita pertarungan antara ikan suro (sura) dan boyo (buaya). Diperkirakan kata tersebut muncul setelah adanya pertarungan tersebut. Berdasarkan mitos tersebut, terbentuklah simbol kota Surabaya berbentuk tugu yang dikelilingi oleh ikan suro dan buaya sedang bertarung.

Walikota madya Kepala Daerah Tingkat II Surabaya, Mr. Soeparno membuat Surat Keputusan No. 64/WK/75 tentang Hari Jadi Kota Surabaya. Surat keputusan tersebut memutuskan bahwa tanggal 31 Mei 1293 adalah Hari Jadi Kota Surabaya. Tanggal tersebut ditetapkan berdasarkan keputusan beberapa sejarawan yang dibentuk oleh pemerintah Surabaya, bahwa kota Surabaya berasal dari kata suro ing baya, artinya keberanian menghadapi bahaya yang berasal dari kalahnya pasukan Mongol oleh pasukan Jawa yang dipimpin oleh Raden Wijaya pada tanggal 31 Mei 1293.   Kisah tentang simbol dan asal usul kota Surabaya mempunyai beberapa versi. Salah satunya yang terkenal adalah seperti yang dikisahkan oleh pemimpin Nutspaarbank di kota Surabaya, LCR. Greeman pada tahun 1918 tentang pertarungan ikan sura dan buaya.
Ada banyak cerita yang mengisahkan tentang arti dan semangat Surabaya. Semua terinspirasi dari simbol Surabaya. Simbol kota Surabaya yang sampai sekarang masih digunakan ini dikeluarkan oleh DPRS kota Surabaya dengan Surat Keputusan No. 34/DPRS tanggal 19 Juni 1955 dan dikuatkan oleh Surat Keputusan Presiden (Keppres RI) No. 193 tahun 1956 pada tanggal 14 Desember 1956 yang isinya sebagai berikut.

  1. Simbol berbentuk perisai segi enam, artinya melindungi kota Surabaya.
  2. Tombak berukir, artinya isyarat perjuangan pemuda Surabaya dalam memperjuangkan kemerdekaan dari tangan kolonialisme penjajah.
  3. Simbol ikan sura dan buaya atau suro ing baya, artinya pemuda Surabaya tidak gentar menghadapi bahaya.
  4. Warna biru, hitam, putih keperakan, dan kuning emas terlihat bersih dan bersinar kemilau sebagai lambang mata air.

Demikian artikel mengenai  asal usul Surabaya serta simbol “Sura” dan “Baya”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun