Mohon tunggu...
Salman
Salman Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Negara Indonesia yang baik hati

Presiden Golput Indonesia, pendudukan Indonesia yang terus menjaga kewarasan

Selanjutnya

Tutup

Politik

PKS makin "Gila"

3 Maret 2013   04:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:25 2307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Survey dari LSJ (Lembaga Survey Jakarta) beberapa waktu lalu telah menjadi masukkan yang sangat berharga bagi PKS bahwa PKS harus tetap bekerja keras untuk mewujudkan apa yang telah dicita-citakanya. Survey yang sejatinya mencoba mengungkapkan kebenaran ditengah masyarakat menjadi jauh dari kenyataan.

Akhirnya sekarang survey LSJ itu hanya menang sensasi. Ketika survey menunjukkan bahwa PKS akan hancur, begitu banyak yang menyakini dan mengamini hal ini, mengingat pada saat yang sama eks presiden PKS terlibat suatu kasus suap impor sapi.

Namun kemenangan pasangan yang diusung PKS pada Pilkada Jabar adalah pukulan telak bagi survey khususnya LSJ untuk melakukan intropeksi diri mengenai metode yang mereka terapkanyang menghasilkan kesimpulan jauh dari kenyataan dan kenyataan ini juga menjadi hal yang sangat menyakitkan bagi para pembenci PKS yang melihat PKS semakin di atas angin.

Menjelang pilkada Sumut, yang akan digelar pada 7 Maret 2013, pasangan calon yang diusung PKS, "Ganteng" berdasarkan survey sementara adalah pasangan yang paling populer dan elektabilitas tertinggi dibandingkan dengan pasangan lain, hal ini diungkap dalam suvey puskaptis beberapa waktu lalu.  Maka bersiap-siaplah untuk menjadi saksi kebangkitan PKS yang anda tidak pahami cara kerjanya itu.

Pelajaran yang harus anda pahami bagi Anda yang tidak begitu menyukai PKS atau membenci PKS bahwa janganlah menjelek-jelekan lawan Anda untuk mencapai kemenangan Anda, berperilaku eleganlah seperti yang dicontohkan kader PKS selama ini dalam menghadapi isu-isu yang berbau fitnah yang menyerang mereka. Anda bisa lihat sekarang kebaikan itu menang di atas keburukkan. Dan Anda sekarang terdiam, bahwa apa yang Anda pikirkan dan lakukan selama ini untuk "menyerang" PKS sia-sia belaka.

Di atas semua itu ada yang lebih penting, yang lebih penting adalah kita bisa jalan bersama dalam perbedaan membangun bangsa ini. Jangan merasa diri lebih baik dengan jalan menjelek-jelekakan orang lain. Jangan merasa sebagai orang yang paling benar sehingga apa yang disampaikan lawan Anda salah semua. Ketahuilah juga bahwa lawan Anda adalah orang yang paling jujur melihat kekurangan Anda.

Saya merasa sangat muak dengan calon pemimpin yang ngotot dan merasa paling benar, merasa hanya dia yang mampu memberi yang lebih baik seperti yang diperagakan oleh cagub No. 5 di Pilkada Jabar beberapa saat lalu. Rieke-Teten adalah sosok calon pemimpin yang kerdil, ketika mereka mencoba menolak  mentah-mentah semua hasil quick count dari berbagai lembaga survey yang memenangkan Aher-Demiz dan menuding quick count adalah upaya menggiring opini masyarakat. Nah sampai di sini pasangan cagub no 5 ini sudah kehilangan akal mereka atau sedang memaksakan kehendak mereka. Entahlah namanya juga politik, apapun dilakukan untuk mendapatkan tujuan. Tapi semakin hina jalan yang ditempuh maka semakin hina orang yang memulainya, itu hukuman dari masyarakat yang bisa anda saksikan pada komentar-komentar yang memberi tanggapan pada pasangan No. 5 ini yang tidak mau menerima kekalahannya.

Pertarungan partai politik di jabar sejatinya milik dua partai yaitu PKS dan PDIP karena suara dari kedua cagub dari partai ini adalah yang tertinggi. PKS sebenarnya adalah musuh bebuyutan PDIP, oleh karena itu pasangan cagub PDIP di Jabar sangat sulit menerima kekalah dari pasangan PKS. Pertarungan ini pun akan berlanjut dan akan semakin panas di Sumatera Utara beberapa saat lagi. PDIP memboyong tokoh fenomenalnya Jokowi dan Ketumnya Megawati sebagai juru Kampanye di Pilkada Sumut, sedangkan PKS menurungkan sang Presiden, Anis Mata dan calon pemenang pilkada versi quick count, Ahmad Heryawan. Namun jika dibandingkan elektebalitas cagub yang diusung PKS denagn PDIP maka cagub PKS berada di atas angin tingkat elektabilitasnya berdasarkan survey.

Di pilkada sumut bersiap-siaplah menyaksikan PKS semakin "menggila".

Salam sukses buat kita semua..

PKS Membutuhkan Badai


http://udasalman.blogspot.com/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun