Mohon tunggu...
Salman
Salman Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Negara Indonesia yang baik hati

Presiden Golput Indonesia, pendudukan Indonesia yang terus menjaga kewarasan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

3 Hal yang Akan Terjadi Pada Indonesia Dibawah Jokowi

14 Januari 2015   06:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:11 2667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hari ini saya menyaksikan orang-orang yang sebelumnya tidak suka dengan Jokowi terlihat lebih bahagia karena melalui KPK mereka merasa terwakili untuk ‘menampar’ Jokowi yang telah menaikkan BBM dan membuat hampir semua barang naik. Tapi sejatinya kegirangan ini hanya menunjukkan kegagalan move on mereka-mereka yang masih belum ikhlas Indonesia di bawah Jokowi, karena seharusnya mereka sedih Jokowi tidak dikelilingi oleh orang-orang yang sehingga jadi manis Jokowi saat kampanye akan terancam gagal. Jokowi yang seorang diri tidak akan bisa membangun bangsa Indonesia yang sangat besar dan komplek. Ingat, mencaci maki keburukan tidak akan menjadikan keadaan lebih baik.

Bagi saya sendiri, apa-apa yang terjadi saat ini tidak terlalu mengherankan. Saat masih hangat-hangatnya pilpres dulu saya pernah  mempelajari berbagai metode ramalan mulai dari ramalan cina hingga ramalan barat dan mencoba membaca ramalan-ramalan yang akan terjadi di Indonesia, mulai siapa yang akan menang pilpres dan bagaimana pemerintahan akan berlangsung. Ilmu astrologi ternyata bisa dipelajari. Saat pilpres dan pileg saya sebenarnya golput, untuk pilpres saya golput karena sudah tahu  siapa yang akan menang. Ada dua metode ramalan yang saya pakai ada yang ilmiah  ada yang berdasarkan perbintangan/astrologi dalam menentukan pemenang pilpres. Selain itu saya golput pada pilpres karena secara statistik satu suara saya tidak akan ada artinya, nah kalau ada yang mengatakan suara Anda sangat berarti itu sebenanya pembodohan jika suara Anda harus dibandingkan dengan jutaan suara lainnya tidak akan ada artinya (signifikan) suara Anda.

Ramalan itu setidaknya bisa menggambarkan takdir yang akan dialami oleh bangsa Indonesia. Takdirnya Jokowi akan menjadi Presiden Indonesia, kalau Anda belum bisa menerima hal ini, mungkin sebaiknya Anda pindah kewarganegaraan saja. Hal ini tidak perlu diperdebatkan lagi.

Ada 3 hal yang masih sangat saya ingat, bagaimana Indonesia di bawah Jokowi nanti, 3 hal itu bisa saya ringkas menjadi :


  1. Harga-harga barang akan naik
  2. Politik akan selalu bergejolak
  3. Pembangungan akan pesat


Poin pertama, harga-harga barang akan naik. Akan sangat sulit memahami mengapa Jokowi terburu-buru menaikkan harga BBM yang sedianya akan dinaikkan pada 1 Januari 2015. Jawaban yang paling memuaskan yaitu : takdir. Keputusan Jokowi menaikkan BBM sebenarnya banyak dipuji oleh pakar, ekonom, pengamat, analis, dan pengusaha dari berbagai kalangan, karena dinilai akan menyelamatkan keuangan negara. Namun kemudian ternyata harga BBM semakin turun dan pertanggal 1 Januari yang sedianya mau menaikkan harga BBM menjadi berubah penurunan harga setelah kenaikkan. Tapi sayangnya kebijakkan menurunkan harga BBM ini tidak diikuti oleh penurunan tarif transportasi sehingga penurunan harga BBM tidak berdampak pada penurunan harga-harga barang kebutuhan sehari-hari. Setelah menaikkan BBM, selanjutnya Pemerintahan Jokowi menaikkan harga gas LPG, kemudian menaikkan tarif listrik. Dari faktor eksternal, lemahnya nilai rupiah membuat barang-barang impor juga semakin mahal. Jadi bisa disimpulkan dolar pada pemerintahan Jokowi tidak akan mencapai dibawah Rp. 10000 kembali.

Poin kedua, Politik akan selalu bergejolak. Meski ada yang mengatakan tahun 2015 ini kondisi politik Indonesia akan lebih tenang dibandingkan tahun 2014. Saya cuma mau mengatakan ke Anda untuk jangan kaget jika kondisi politik tahun 2015 tidak kalah panas dibandingkan tahun 2014. Meski sekarang DPR sudah terlihat sedikit agak anteng, ada kekuatan lain yang bisa menghebohkan jagat nasional seperti KPK atau FPI atau kelompok-kelompok yang tidak diduga sebelumnya, seperti yang kita saksikan saat ini. Silahkan nikmati gejolak politik ini dengan hati yang tetap riang, tidak perlu  terbawa emosi apalagi sampai melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan. Gejolak politik bisa diakibatkan oleh faktor internal pemerintah maupun ekternal pemerintah, karakter Jokowi yang suka spontas, seperti yang saya sebutkan dalam artikel ini terkadang akan membuat heboh di masyarkat, akan menimbulkan pro-kontra, yang pada akhirnya saya khawatirkan Jokowi akan sama nasibnya seperti Soekarno dan Soeharto dimana dilengserkan dengan cara yang tidak baik. Tapi satu hal yang mesti diketahui juga, meski gejolak politik sangat labil, pemerintahan Jokowi tidak terlalu terpengaruh atau bisa dikatakan stabil, kecuali mungkin diujung pemerintahannya.

Poin ketiga, pembangunan akan pesat. Poin ketiga ini merupakan poin positif yang akan membawa Indonesia sebagai negara yang semakin dipandang di dunia. Pengaruh Indonesia semakin disegani dikancah pergaulan Internasional. Di dalam negeri pembangunan-pembangunan terjadi dimana-mana. Petani dan nelayan menjadi lebih sejahtera sehingga perekonomian rakyat terangkat  dan  efek barang-barang mahal akan mulai terlewati. Jumlah kalangan menengah meningkat drastis sehingga Indonesia dipandang sebagai pasar yang sangat menjanjikan bagi dunia. Secara pembangunan akan nampak perbedaan signifikan pemerintahan Jokowi dengan pemerintahan sebelumnya.

Sengaja saya tulis artikel ini supaya Anda tidak terlalu kaget pada apa yang terjadi pada pemerintahan Jokowi. Namun begitu mengkritisi pemerintahan Jokowi tetap perlu dilakukan terutama orang-orang yang di sekitarnya. Tapi akhirnya Anda boleh percaya atau tidak dengan ramalan, saya sangat paham dengan Anda yang menjauhi ramalan, tapi bagi saya ini tentang bagaimana cara mempercayai ramalan. Nah untuk tahu bagaimana mempercayai ramalan maka harus mempelajari bagaimana ramalan itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun