Mohon tunggu...
Nanok Priartono
Nanok Priartono Mohon Tunggu... profesional -

hanya sekedar ingin mengeluarkan uneg-uneg..\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pepesan Kosong, Bom Bunuh Diri FOke

16 September 2012   12:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:23 1892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13478237272051755615

Hari terakhir kampanye putaran ke 2 kedua kandidat berusaha memaksimalkan amunisi mereka untuk merebut simpati warga.  Pasangan Foke nara bahkan  sangat agresif menyerang langsung  pasangan Jokowi Ahok. Seperti ketiga kampanyenya di Jati Pulo, Bowo mengimbau kepada warga Jati Pulo, Palmerah, Jakarta Barat untuk menolak seseorang yang membawa kartu sehat ke pemukiman mereka. "Jadi kalau ada yang bawa pepesan kosong bilangin, jangan bawa kesini," ujar Fauzi Bowo dalam pidatonya di depan para warga Jati Pulo, Sabtu (15/9/2012).

Fauzi juga meminta warga Jakarta agar tidak terjerumus dalam politik uang, tetapi memilih berdasarkan hati nurani. "Itu sangat penting. Jangan cuma beli pepesan kosong," tegasnya.

Kata  pepesan kosong,  banyak diumbar Foke untuk mengcounter 2 Kartu sakti Jokowi; Kartu jakarta sehat dan kartu jakarta Pintar, dia berusaha meyakinkan warga bahwa apa yang ditawarkan Jokowi hanyalah bualan belaka.  Saya sendiri jadi heran, orang sekaliber Foke, insinyur lulusan jerman bisa terjerumus dalam kesalahan fatal berkali-kali dalam berkomunikasi dengan warganya.

Kata pepesan kosong,  sendiri sudah lama kita kenal bahkan sejak SD kita udah sering mendengar kata itu dari guru bahasa indonesia. Tapi kata itu kembali populer  saat SBY berpidato di acara Retreat rapat kerja pemerintah di Istana Bogor. Sangat  jelas dan gamblang bahwa kata pepesan kosong itu ditujukan buat  Pemangku Kuasa DKI Fauzi Bowo. Ini petikan beritanya :

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganggap kinerja pemerintah daerah layaknya pepesan kosong. Ia menilai semua rencana yang pernah dibuat itu tidak konkrit dan tidak mampu terlaksana. “Saya kenyang dengan banyak sekali komitmen. Yang berkomitmen membangun transportasi di Jakarta, gubernur DKI, luar biasa banyaknya sepuluh tahun ini. Semuanya pepesan kosong tidak jalan,” katanya saat membuka Retreat rapat kerja pemerintah di Istana Bogor, Senin (21/2). http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/11/02/21/165203-sby-kinerja-fauzi-bowo-pepesan-kosong

Kata-kata SBY itu jelas-jelas bahwa yang dimaksudkan Pepesan kosong , salah satunya adalah Gubernur DKI, Siapa lagi kalau bukan Fauzi Bowo , Foke., dengan demikian  stigma pepesan kosong sebetulnya sudah melekat pada diri foke dan sampai saat ini dia belum bisa melepaskan diri dari stigma itu.Nyatanya, memang begitu, program pembnagunan sarana  transportasi yang kata SBY pepesan kosong  sampai sekarang memang belum bisa mengatasi kemacetan Jakarta, artinya program itu memang  Pepesan kosong.

http://www.tempo.co/read/news/2012/09/15/228429702/Fauzi-Kartu-Sehat-Gratis-Jokowi-Pepesan-Kosong

Lalu mengapa dia menyebut kartu Jakarta pintar dan Jakarta Sehat pepesan kosong ? Program yang mengadopsi PKMS dan BPMS di Solo yang ditawarkan Jokowi itu, Terbukti sudah berjalan dan dinikmati masyarakat Solo.Bukan isapan jempol atau pepesan kosong. Bahkan Itu  salah satu program yang membuat Jokowi lekat dihati wargnaya dan memenangkan Pilkada 90%.

Saya  ak habis pikir bagaimana pola komunikasi yang jelas-jelas tidak disukai warga DKI ini terus-menerus dipakai Pasangan Foke Nara. Bahkan teman saya yang ikut nimbrung saat tukisan ini saya buat bilang  “ lho ..bukannya dia yang pepesan kosong,  Kalau itu aku setuju untuk tidak dipilih..”

Tuh khan.. Tag Pepesan Kosong udah melekat ke dirinya, kenapa pula dia ucapkan terus bahkan berulang-ulang di berbagai tempat. Bang Foke, Bang Foke… kemana aja Timsesmu ? Kok membiarkan kandidatnya melemparkan bom ke badannya sendiri ?

Parahnya lagi cara dia mengungkapkan prestasinya  sangat-sangat tidak mencerminkan jatidiri seorang pejabat yang santun , dan penuh empati . Setelah kejadian di Karet Tengsin, (Loe nyolok siapa ?) Fauzi Bowo (Foke) mengaku pengelola atau pemilik kawasan Kelapa Gading telah menyembah-nyembah dirinya, memohon agar banjir di kawasan elit itu diatasi. Foke menuturkan Kelapa Gading terakhir kali banjir pada 2007, saat dirinya pertama kali menjabat sebagai Gubernur DKI. Saat itu, kata Foke, banyak warga mengeluhkan banjir di Kelapa Gading. "Sekarang nggak banjir lagi. Siapa yang bikin itu barang? Tahun 2007, yang punya Kelapa Gading nyembah-nyembah, nangis ke saya," kata Foke. http://www.itoday.co.id/politik/foke-ngaku-disembah-sembah-pemilik-kawasan-kelapa-gading. Bukankah itu memang tugasnya mengatasi permasalahan warga, kenapa harus nyembah-nyembah dulu baru ada action? Itupun masih diungkit-ungkit terus untuk mendongkrak suaranya. Bahkan 2 kartu yang ditawarkan Jokowi dan terbukti membuat 90% warga solo jatuh cinta padanyapun masih dianggapnya pepesan kosong.

*Foto diambil dari berbagai sumber,

* Pinjam Pak Blangkonnya Mas..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun