Survei SIP: AMAN Ungguli 3 Paslon lain di Pilkada Butur

Kompasiana.ButonUtara.Kulisusu. Survei Indikator (SIP) Buton Utara merilis hasil survei Pilkada Buton Utara tahun 2024., dengan pemetaan indikator pasangan calon secara popularitas,akseptabilitas dan elektabilitas menjelang Pilkada 27 November 2024.

Survei dilakukan oleh tim pada periode 15 sampai 22 November 2024 yang melibatkan 450 responden yang terdaftar di dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT)  Pilkada Buton Utara tahun 2024.

Pada penilaian popularitas masyarakat Buton Utara melihat Afirudin-Rahman sangat populer di setiap lapisan masyarakat dengan persentase sebesar 98,99% kemudian di susul Abu Hasan-Farul sebesar 98,97% selanjutnya Salam-Afif sebesar 97,34% dan terakhir Rukman-Harwis sebanyak 73,34%.

Untuk penilaian masyarakat secara Akseptabilitas, Afirudin-Rahman menempati Posisi atas yakni 97,89%, kemudian Abu Hasan-Fahrul 91,34% kemudian Rukman-Harwis 64,88% terakhir Salam-Afif 53,22%.

Selanjutnya di sisi elektabilitas yang menarik adalah Afirudin-Rahman menempati urutan Tertinggi yakni sebesar 43,23%, di susul Rukman-Harwis  31,54 %, kemudian Pasangan Abu Hasan-Farul 13,99% terakhir Salam-Afif 6,33%.Selain itu Masi terdapat 4,91% yang belum menentukan pilihan.

Trend keterpilihan Afirudin-Rahman di pengaruhi banyak faktor khususnya keinginan pemilih yang melihat visi perubahan serta penerapan keadilan dalam subsektor kehidupan masyarakat khususnya para petani dan nelayan maupun di tingkatan birokrasi. Rasa penasaran gen Z maupun generasi Milenial yang melihat visi penciptaan lapangan pekerjaan khususnya sektor UMKM ( Home Industri ), serta pemberantasan korupsi mereka melihat semua ada di Pasangan Calon AMAN.

Sementara itu trend penurunan elektabilitas atau terjadinya grassroot di Paslon MANIS sangat di pengaruhi ketidak seimbangan antara visi dan fakta kinerja yang dimiliki oleh Rukman selain sebagai calon bupati Buton utara, juga karena pemilih menilai Rukman pernah menduduki jabatan ketua DPRD selama 2 Periode tidak menunjukan kepuasan atas kinerja yang dilakukan. Selain itu posisi Rukman dan Harwis di nilai memiliki fungsi Double Against yakni sebagai calon dan beririsan dengan pemerintahan yang hingga saat ini masih aktif.

Menurut pemilih apa yang tercantum dalam dokumen visi dan misi tidak sinkron dengan fakta yang ada. Selain itu sikap manajerial selama proses konsolidasi baik Paslon sendiri maupun tim pemenangan sering terjadi tourbulance di tingkatan basis elektoral, akibatnya banyak pemilih Rukman-Harwis yang beralih dukungan di Paslon AMAN maupun di Paslon Abuhasan-Fahrul.

Survei juga mencatat tingkat intervensi monay politik, hasil akhir dapat sedikit mempengaruhi pemilih Rukman-Harwis untuk konsisten menentukan pilihan di Manis tetapi sekalipun intervensi di lakukan di teritorial Paslon Lain namun tidak begitu besar pengaruhnya.(Red_8)