Jakarta (16/10/2024) - Komitmen dalam menjaga mutu layanan bagi peserta JKN terus dilakukan BPJS Kesehatan seiring dengan pertumbuhan jumlah kepesertaan Program JKN. Salah satu langkah yang diambil yaitu melalui kerja sama dengan lembaga keuangan perbankan pada Program Supply Chain Financing (SCF) dan Supply Infrastructure Financing (SIF).
Kali ini, BPJS Kesehatan resmi menjalin kerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI). Kerja sama ini diwujudkan dengan dilakukannya penandatanganan kerja sama pada Rabu (16/10).
Direktur Kepatuhan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan, Mundiharno mengatakan, kerja sama yang dilakukan dengan dua lembaga perbankan ini dimaksudkan bukan hanya memberikan manfaat kepada fasilitas kesehatan dalam menjaga sustainibilitas, namun juga ditujukan kepada peserta JKN. Mundiharno menyebut, dalam kerja sama yang dilakukan berfokus kepada jasa layanan layanan perbankan untuk pembayaran iuran peserta JKN melalui sistem autodebit.
"Dengan adanya layanan autodebit, peserta JKN dapat lebih mudah dalam melakukan pembayaran iuran, menghindari keterlambatan pembayaran, serta memastikan keaktifan status kepesertaan mereka. Layanan ini diharapkan bisa meningkatkan kenyamanan bagi peserta JKN, terutama bagi mereka yang lupa untuk membayar iuran secara manual," kata Mundiharno.
Mundiharno menjelaskan, saat ini BPJS Kesehatan memiliki empat fokus utama untuk mencapai transformasi mutu layaan dan penguatan ekosistem JKN. Untuk merealisasikan fokus tersebut, BPJS Kesehatan melakukan beragam upaya melalui pemanfaatan jasa layanan perbankan, khususnya untuk pembayaran iuran peserta JKN melalui ATM, pemanfaatan mobile banking, serta membangun sebuah sistem pembayaran iuran autodebit.
Ia menambahkan, beragam inovasi yang dihadirkan menjadi solusi atas kemudahan pembayaran iuran bagi peserta JKN, sehingga kepatuhan peserta dalam membayar iuran semakin dimudahkan. Selain itu dalam konteks perluasan cakupan peserta, inovasi ini juga bisa dilakukan dengan beragam cara, salah satunya adalah melalui kerja sama perluasan peserta keluarga tambahan ASN.
"Kami yakin melalui kerja sama ini akan memberikan manfaat yang sangat luar biasa bagi kedua belah pihak. Besar harapan kami dengan meningkatkan mutu layanan kesehatan terhadap peserta JKN di fasilitas kesehatan, maka kepuasan peserta dapat meningkat secara berkesinambungan," jelas Mundiharno.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan, Arief Witjaksono Juwono Putro menjelaskan, melalui program kerja sama Supply Infrastructure Financing (SIF), BPJS Kesehatan mendapatkan berbagai manfaat, termasuk imbal hasil dari penempatan investasi, serta dukungan dari pihak perbankan dalam memberikan fasilitas pembiayaan. Hal ini berguna untuk fasilitas kesehatan mitra untuk meningkatkan mutu layanan bagi peserta JKN.
Selain itu, sambung Arief juga ada program Resiprokal Bisnis Investasi. BPJS Kesehatan dan bank mitra melakukan penempatan investasi Dana Jaminan Sosial (DJS) untuk mendukung pengembangan sektor kesehatan. Tujuannya memberikan pelayanan yang optimal melalui  pengembangan infrastruktur layanan kesehatan yang ada.
"Dengan adanya program ini, diharapkan fasilitas kesehatan dapat memperoleh sumber dana untuk pengembangan infrastruktur dan pelayanan terhadap peserta. Peningkatan mutu layanan kesehatan terhadap peserta di fasilitas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan peserta secara berkesinambungan," tambah Arief.
Sementara itu, Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI, Agus Noorsanto mengatakan hingga saat ini, BRI telah menjalin kerja sama dan siap mendukung program kerja yang telah ditetapkan BPJS Kesehatan. Dengan komitmen yang kuat, Agus menyebut BRI siap menjadi one stop financial solition yang menyediakan segala kebutuhan keuangan dan perbankan dari BPJS Kesehatan.