Kehadiran Program JKN Sangat Penting bagi Lisa dan Keluarga

Balangan, Jamkesnews -- Sebagai seorang mahasiswi, Siti Noorkhalizah (21) memahami betapa pentingnya keberadaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi keluarganya. Gadis yang biasa disapa Liza ini mengungkapkan, ia rajin mencari informasi terbaru tentang program yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini, baik secara daring maupun melalui berita-berita yang ada pada Aplikasi Mobile JKN.

Baginya, penyelenggaraan Program JKN kian memuaskan dari segi kemudahan pengurusan administrasi kepesertaan hingga kepastian dalam penjaminan pelayanan yang diperoleh peserta di fasilitas kesehatan. Menurut Liza, seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, peserta Program JKN semakin berekspektasi besar kepada pelayanan dari BPJS Kesehatan. Ia menilai, hingga saat ini BPJS Kesehatan mampu untuk terus memenuhi demand tersebut.

"Saya mungkin bisa dibilang sebagai peserta JKN yang termasuk generasi milenial, makanya saya selalu update dengan informasi-informasi terbaru tentang Program JKN. Salah satunya tentu dengan memanfaatkan fitur Aplikasi Mobile JKN yang telah lama diluncurkan oleh BPJS Kesehatan. Dengan satu aplikasi ini saja, kita bisa mengakses berbagai kebutuhan administrasi maupun informasi sebagai peserta BPJS Kesehatan," ungkap Liza pada Selasa (15/10).

Liza merupakan peserta Program JKN yang tergabung pada segmen Penerima Pensiunan PNS, karena sang ibu merupakan seorang pensiunan PNS. Saat disinggung mengenai Aplikasi Mobile JKN, Liza menyebutkan bahwa salah satu manfaatnya adalah untuk mengetahui status kepesertaan miliknya.

"Saya membaca banyak informasi tentang status kepesertaan anak yang berusia di atas 21 tahun yang masih menjadi tanggungan orang tua pekerja itu akan nonaktif, tapi bisa diaktifkan kembali asal masih menempuh pendidikan formal. Kebetulan tahun ini usia saya menginjak 21 tahun dan saya masih aktif kuliah," ujar Liza.

Melalui Aplikasi Mobile JKN, Liza mengaku selalu memantau status kepesertaannya mengingat usianya yang menginjak 21 tahun dan telah mempersiapkan surat keterangan aktif kuliah untuk berjaga-jaga. Benar saja, beberapa hari lalu status kepesertaan Liza berubah menjadi nonaktif. Untungnya, sebagai peserta yang mengetahui bahwa saat ini BPJS Kesehatan telah menyediakan beragam kanal layanan, Liza pun cukup mengurusnya lewat kanal Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA).

"Dengan PANDAWA, saya jadi tidak perlu repot datang ke kantor BPJS Kesehatan. Proses pelaporannya cukup dilakukan melalui handphone saja. Saya bisa tuntas mengurus keperluan itu dari rumah sambil beraktivitas," kata Liza.

Selain mengapresiasi layanan BPJS Kesehatan dari sisi pengurusan administrasi kepesertaan, Liza juga mengapresiasi kemudahan dan kepastian penjaminan BPJS Kesehatan saat ibunya pernah dirawat di rumah sakit pada akhir 2023 lalu. Liza mengungkapkan bahwa sang ibu harus dirawat selama dua hari di rumah sakit tanpa ada dipungut biaya selama perawatan.

"Saya sangat salut dengan pelayanan dan pejaminan dari BPJS Kesehatan. Saat ibu saya dirawat akhir tahun, seluruh biaya yang timbul benar-benar full dijamin oleh BPJS Kesehatan. Saya merasakan langsung pengalaman itu dan membuktikan langsung bahwa penjaminan dari BPJS Kesehatan itu nyata adanya. Di samping itu, dulu saya juga pernah periksa gigi di fasilitas kesehatan. Saya sangat senang karena bisa dijamin juga oleh BPJS Kesehatan. Jadi sebagai kaum milenial, saya bangga telah menjadi peserta BPJS Kesehatan dan merasakan betul arti penting program ini bagi saya dan keluarga saya," ucap Liza. (AW/fs)