Mohon tunggu...
BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

AKUN RESMI yang dikelola oleh BPJS Kesehatan untuk menyampaikan informasi/ artikel terkait program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Untuk pengaduan atau pertanyaan bisa menghubungi Care Center 165 atau mention di media sosial official kami baik di Instagram, Facebook atau Twitter. Bisa juga langsung menghubungi PANDAWA melalui nomor 0811 8 165 165

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Abas: Program JKN Ini Sangat Penting dan Tidak Tergantikan

28 November 2023   10:22 Diperbarui: 28 November 2023   10:29 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi BPJS Kesehatan

Tangerang - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan manfaatnnya kian terasa di masyarakat. Begitu banyak yang tertolong dan mampu memperbaiki kualitas hidupnya. Salah satunya adalah Abas Basri (63) yang tengah berjuang melawan gagal ginjal sejak enam tahun silam. Dia tidak pernah menyangka akan mengalami sakit seperti ini. Apalagi mengharuskannya menjalani terapi cuci darah secara rutin dua kali dalam seminggu. Berapa banyak uang yang akan dia keluarkan, sedangkan perawatan ini biayanya terkenal cukup mahal untuk sekali tindakan.

Bersyukur, warga Kota Tangerang ini telah terdaftar sebagai peserta Program JKN sejak tahun 2015 lalu. Kini, dia tak perlu bingung dan khawatir tentang pembiayaan terapi cuci darah yang dia jalani saat ini karena semuanya dijamin oleh JKN sesuai dengan indikasi medis. Abas kini tenang dan dapat fokus terhadap kesembuhannya. Setiap seminggu Abas harus menjalani cuci darah di Rumah Sakit Umum Daerah Tagerang. Pria yang telah menjalani cuci darah lebih dari 6 tahun ini dengan senang hati berbagi pengalaman menggunakan Kartu JKN yang ia miliki.

"Awalnya bingung, dari mana saya mendapatkan uang untuk membayar biaya perawatan atas penyakit ini. Untuk kebutuhan sehari-hari saja masih pas-pasan. Sampai saat pertama masuk rumah sakit dan di lakukan cuci daran, pikiran saya masih sangat risau. Biayanya saja sudah besar, bagaimana saya harus cuci darah 2 kali dalam seminggu. Beruntungnya, dokter dan perawat menenangkan saya sambil memasangkan alat di tangan saya. Ternyata semua tindakan seperti ini tidak di kenakan biaya. Saya sangat terharu dan saya tidak bisa berkata apa-apa, rasa syukur ini sangatlah besar," katanya, Senin (31/07).

Selama menjalani pengobatan Abas tak pernah menemukan kendala dalam pelayanan kesehatan yang dijalani. Ia bahkan merasa takjub dengan pelayanan para petugas kesehatan di RSUD Tangerang yang ramah dan sangat membantu. Bertahun-tahun berobat, ia merasa menemukan keluarga baru. Dengan pelayanan terbaik yang didapatkan ia percaya, selama dirinya berpikir positif dan yang baik-baik demi kesembuhan, maka kebaikan akan selalu kembali kepadanya dan keluarga.

"Saya merasa menemukan banyak hikmah dalam cobaan ini. Adanya Program JKN ini memberikan harapan dan semangat baru bagi kami para pejuang cuci darah. Sekaligus menyadarkan jika kesehatan itu penting dan wajib kita jaga. Selama menjalani cuci darah, saya tidak mengeluarkan biaya sedikitpun, benar-benar nol rupiah. Saya sangat lega dan bersyukur. Program JKN ini sangat penting dan tidak tergantikan. Selain itu, dukungan dari rekan-rekan yang sedang sama-sama berjuang, serta petugas medis dirumah sakit yang terus memberikan pelayanan prima, seperti suntikan semangat untuk kesembuhan saya. Karenanya kami tidak pernah stres, lebih seperti healing kalau kata anak muda," ungkap Abas.

Abas tak pernah putus harapan, walaupun sebagian orang -- orang mengatakan bahwa cuci darah tidak akan sembuh dan hanya memperpanjang umur saja, saya tetep bersyukur masih di berikan hidup, dan masih berguna bagi masyarakat sekitar. Dia berpesan, agar seluruh masyarakat terus menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, rutin olah raga dan istirahat yang cukup. Tak lupa untuk cek kesehatan secara rutin sebagai upaya deteksi dini potensi penyakit.

"Sebagai pasien cuci darah, kita tidak perlu banyak pikiran serta tidak boleh putus asa dengan kondisi kesehatan yang dialami. Memang tidak bisa dipungkiri, kadang ada rasa lelah. Tapi kalau saya, yang saya ingat adalah keluarga. Itu jadi semangat buat saya untuk terus bertahan menjalani cuci darah ini. Untuk masyarakat yang sehat, ayo terapkan pola hidup sehat, kurangi mengonsumsi minuman berpengawet agar kerja ginjal kita tetap bagus dan tubuh kita tetap prima," pesannya.

Sebagai langkah pencegahan, BPJS Kesehatan telah menyediakan menu Skrining Riwayat Kesehatan di Aplikasi Mobile JKN untuk mengetahui potensi penyakit kronis. Hasil skrining akan menunjukkan seberapa besar risiko kita terhadap beberapa penyakit kronis seperti diabetes mellitus, hipertensi, gagal jantung, dan gagal ginjal. Jika tingkat risiko menunjukkan hasil sedang dan tinggi, maka peserta dapat langsung datang ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. (HK/ke)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun