Jakarta Bara  - Mariyah (69) baru saja selesai menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita. Di bagian dada sebelah kiri Mariyah kini  telah ditanam alat pacu jantung permanen untuk memperlancar kinerja jantungnya.
"Ini semua bermula ketika badan saya demam tinggi dan akhirnya pingsan, anak-anak langsung membawa saya ke IGD Rumah Sakit Jantung Harapan Kita. Dokter menyatakan itu merupakan salah satu gejala pembengkakan jantung. Kemudian selama dua minggu saya ditempatkan di ICU dan satu minggu ditempatkan di ruang rawat intermediate," cerita Mariyah pada tim Jamkesnews, Senin (18/03).
Mariyah melanjutkan ceritanya, sebelumnya ia pernah dirawat di beberapa Rumah Sakit lainnya. Hasil dari pemeriksaan akhirnya  diketahui dirinya memiliki penyakit jantung, ginjal, dan diabetes sampai akhirnya dirawat di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita selama kurang lebih 3 minggu. Setelahnya ia pun masih harus kontrol lagi untuk membuka jahitan.
"Pada awalnya lengan sebelah kanan sakit dan badan  menjadi bengkak semua. Saya pun menjalani pemeriksaan,  dan hasilnya diketahui  saya mengalami pembengkakan jantung, Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi," jelas Mariyah.
Mariyah mengungkapkan bahwa pengobatan yang dijalaninya selama ini selalu menggunakan kartu JKN-KIS. Dan selama berobat ia merasakan pelayanan kesehatan yang diberikan padanya sudah bagus, perawatnya baik, dokternya sabar menangani segala jenis pasien. Penjaganya baik dan sabar. Setiap kali ada masalah dengan pasien, keluarga pasien akan diberitahu, dan Mariyah tidak perlu membayar biaya pelayanan.Â
"Saya mendapatkan perlakuan yang sama dengan pasien-pasien lain yang tidak menggunakan kartu JKN-KIS. Tidak ada perbedaan. Kamarnya, makanannya, semuanya sama," tegas Mariyah.
Mariyah tidak pernah mengalami masalah berarti ketika memanfaatkan Program JKN-KIS. Perawat rumah sakit tidak lupa memandikan pasiennnya dan membantu proses buang air juga. Hal ini sangat memudahkan keluarga Mariyah. Â Â Â
"Alhamdulillah saya dan keluarga merasa terbantu dengan Program JKN-KIS. Jika tidak ada program ini tidak terpikir bagi kami bagaimana bisa membayar tagihan rumah sakit. Operasinya berapa, perawatannya berapa, pasti mahal sekali. Semoga program JKN-KIS ini semakin baik dan dapat terus berlangsung untuk menolong rakyat Indonesia yang sedang sakit," tutup Mariyah. (NT/dn) Â Â Â Â Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H