Mohon tunggu...
BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

AKUN RESMI yang dikelola oleh BPJS Kesehatan untuk menyampaikan informasi/ artikel terkait program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Untuk pengaduan atau pertanyaan bisa menghubungi Care Center 165 atau mention di media sosial official kami baik di Instagram, Facebook atau Twitter. Bisa juga langsung menghubungi PANDAWA melalui nomor 0811 8 165 165

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Abdul, Bayi Prematur Pasien JKN-KIS

12 Maret 2019   09:27 Diperbarui: 12 Maret 2019   09:33 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Talaud (10/03/2019) -- Wati Y Huraju (34), yang sehari hari menjalani kehidupannya sebagai seorang ibu rumah tangga mengungkapkan bahwa program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sangatlah terasa manfaatnya untuk keluarganya yang menjadi peserta segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri. Hal ini dirasakannya ketika harus melahirkan di usia kandungan yang baru 6 (enam) bulan pada Oktober lalu.

 "14 Oktober 2018, saat usia kehamilan baru memasuki 6 (enam) bulan, saya merasa sakit perut yang teramat sangat. Suami saya khawatir sehingga saya pun segera dibawa ke UGD RSUD Talaud. Sampai rumah sakit dan diperiksa oleh dokter, saya segera dibantu untuk menjalani proses persalinan, alhasil anak saya dilahirkan prematur dengan berat hanya 400 gram," tutur wati di rumahnya di kecamatan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud yang  saat itu ditemani sang suami, Selasa (28/02).

 Singkat cerita, berbekal Kartu JKN-KIS anak mereka yang telah didaftarkan sesuai prosedur yang berlaku, Abdul kini semakin sehat dengan tumbuh kembang yang normal sebagaimana bayi lainnya. Wati dan suami pun secara rutin terus memeriksakan kesehatan Abdul. Dan tidak terasa perawatan yang dilakukannya  kini telah memasuki bulan kelima.

 "Alhamdulillah, JKN-KIS telah membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak saya yang lahir prematur. Sampai saat ini pun kami masih terus bolak balik ke rumah sakit untuk melakukan kontrol. Kami tidak membayangkan berapa biaya yang harus kami keluarkan jika tidak mempunyai kartu JKN-KIS. Abdul pun telah mengalami banyak kemajuan, ia semakin sehat, dan berat badannya sudah naik hingga 4.200 gram dalam kurun waktu empat bulan," jelas Wati bahagia.

 Belajar dari pengalamannya tersebut, Wati menganjurkan agar setiap ibu hamil atau orang tua untuk dapat mempersiapkan segala sesuatu dengan baik, lebih khusus adalah secepatnya mendaftarkan diri dan bayinya untuk menjadi peserta JKN-KIS.

 "Tentu kami bersyukur sekali kepada Allah SWT, juga berterima kasih kepada pihak rumah sakit dan terlebih khusus kepada BPJS Kesehatan yang telah sabar dan ramah dalam melayani peserta JKN-KIS. Semoga program ini terus berjalan dengan baik dan semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya menjadi peserta JKN-KIS," tutup Wati.(tm/iu)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun