Mohon tunggu...
Humaniora

Dampak Buruk Pola Asuh Permisif pada Anak

18 Oktober 2018   19:51 Diperbarui: 18 Oktober 2018   20:12 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pola asuh permisif bersifat children centered maksudnya adalah segala sesuatu aturan dan ketetapan berada penuh ditangan anak (Helmawati,2016). Pola pengasuhan ini kebalikan dari pola asuh otoriter kalau pola asuh otoriter anak harus mengikuti kemauan orang tua. Kalau pola asuh permisif orang tua yang harus mengikuti kemauan anaknya.

Jadi anak dengan pola asuh permisif ini cenderung menjadi bertindak semena-mena kepada orang tuanya karena dia bebas melakukan apapun yang ia mau.

Untuk mengetahui ciri-ciri tentang pola asuh permisif bacalah dibawah ini:

1. Fokus pada keinginan anak

Pola asuh ini lahir karena rasa kasih sayang yang berlebihan untuk anak. Jadi orang tua akan selalu mengabulkan permintaan anak. Demi melihat anaknya senang.

2. Anak adalah raja

Pola asuh ini orang tua akan menganggap anak sebagai raja yang harus melayani padahal dia bisa melakukan sendiri tanpa harus dibantu.

3. Tidak adanya aturan

Anak diberi kebebasan sesuka hatinya. Karena orang tua tidak memberi peraturan kepada anaknya. Jadi kalau anak diberi peraturan bisa  jadi anak malah ngamuk. Oleh karena itu orang tua tidak bisa menolak keinginan anak. Akhirnya seluruh keinginan amak harus terpenuhi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun