Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program pelatihan yang telah diberikan kepada ibu-ibu Desa Kebonagung serta mendengarkan masukan langsung dari peserta. Acara dibuka oleh Wafi Ibnu Ramadhan, yang bertindak selaku moderator. Dalam sambutannya, Wafi menyampaikan mekanisme acara serta membagi ibu-ibu peserta ke dalam beberapa kelompok diskusi. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok dipimpin oleh 2 orang dari Tim PPK Ormawa selaku fasilitator. Fasilitator tersebut bertugas membina dan memimpin diskusi pada sesi 1 yang mana dalam sesi diskusi tersebut, peserta diarahkan untuk menjawab beberapa pertanyaan pemantik (triggered questions) yang akan membawa Ibu-Ibu Desa Kebonagung pada keterbukaan dalam menilai dan memberikan masukkan selama program "Sekolah Srikandi" berlangsung.
Pada sesi selanjutnya, Tim PPK Ormawa mengajak para peserta untuk senam dalam rangka mitigasi rasa bosan dan kantuk yang dialami oleh peserta. Wafi, selaku moderator kemudian menggiring acara monev pada sesi pemapara hasil diskusi oleh masing-masing fasilitator. Kelompok 4, yang diwakili oleh Marsyal dan Yolanda, menyampaikan bahwa Ibu-Ibu sangat nyaman dengan mekanisme acara. Mereka merasa puas dengan kinerja tim PPKO dan menginginkan lebih banyak pelatihan yang bermanfaat di masa mendatang. Selain itu, ibu-ibu menyukai suasana di Graha karena pencahayaannya yang nyaman dan merasa lebih fokus pada materi.
Kelompok 5, yang dipresentasikan oleh Ulwan dan Naya, menyatakan bahwa pre-test dan post-test yang dilakukan sangat memuaskan. Ibu-ibu merasa nyaman dengan metode pelaksanaan acara dan berharap informasi pelatihan dapat diumumkan lebih awal. Mereka juga menyarankan agar waktu senam diperpanjang dan diutamakan menggunakan lagu berbahasa Jawa, serta meminta penambahan humor dalam materi agar lebih menarik. Sehingga iu
Kelompok 1, yang diwakili oleh Ayu dan Hafiz, menyampaikan bahwa pelatihan yang diberikan memberikan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari. Ibu-ibu merasa bahwa metode pelaksanaan harus lebih seru dan diselingi dengan candaan. Mereka juga menginginkan adanya pelatihan masak-memasak dan edukasi generasi Z agar lebih interaktif dengan lingkungan sosial.
Diva dan Jaki, yang mempresentasikan hasil diskusi dari Kelompok 2, menyampaikan bahwa ibu-ibu merasa terbantu dengan pelatihan yang diberikan. Namun, mereka berharap tempo penyampaian materi bisa lebih lambat dan bahasa yang digunakan lebih sederhana. Ibu-ibu juga mengusulkan agar konsumsi datang dari usaha ibu-ibu Desa Prima/PKK dan berharap ada tindak lanjut dari materi yang telah disampaikan.
Kelompok 3, yang dipaparkan oleh Dika dan Aya, menekankan bahwa kegiatan PPKO sangat bermanfaat, terutama pelatihan edukasi seksual. Ibu-ibu lebih menyukai praktik dibandingkan pemaparan materi dan merasa bahwa kinerja tim PPKO sangat memuaskan. Mereka juga memberikan saran agar jarak antar kursi diperluas untuk kenyamanan selama pelatihan.
Acara ditutup oleh Badar yang menyampaikan permohonan maaf dan terima kasih atas partisipasi serta dukungan ibu-ibu selama program pelatihan berlangsung. Badar juga mengumumkan agenda kegiatan berikutnya yang akan diadakan pada tanggal 16 Agustus mendatang dari pagi hingga siang hari.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi evaluasi yang konstruktif bagi tim PPKO BEM FISIPOL UMY untuk terus meningkatkan kualitas program yang diberikan di masa mendatang.
(Shaina Neysa Hanifa, Sekretaris Luaran PPK Ormawa BEM FISIPOL UMY)
