Mohon tunggu...
shainaaney
shainaaney Mohon Tunggu... Mahasiswa - International Relations Student

The self is too whole to be contained by labels. 🧿 Incoming Undergraduate International Relations Student

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Ibu dalam Pendidikan Seksual: Pemberdayaan Desa lewat Sekolah Srikandi bersama Tim PPK Ormawa BEM FISIPOL UMY

30 Juli 2024   19:15 Diperbarui: 30 Juli 2024   19:16 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cc: Graha Desa Kebonagung/dokpri

Yogyakarta, 25 Juli 2024 -- Tim PPK Ormawa BEM Fisipol UMY 2023/2024 kembali menggelar agenda pelatihan "Sekolah Srikandi" dengan mengusung tema yang sangat penting dan relevan, yaitu "Pentingnya Peran Ibu dalam Pendidikan Seksual." Kegiatan ini merupakan rangkaian dari realisasi 5 Topik yang diusung dalam rangka "Pemberdayaan Perempuan" di Desa Kebonagung yaitu Public Speaking, Komunikasi Inter-Personal dalam Membangun Lingkungan yang Harmonis, Pendidikan Seksualitas, Manajemen Keuangan Rumah Tangga & Digitalisasi UMKM.

Dewasa ini, pendidikan seksualitas menjadi topik perbincangan hangat di media sosial. Namun, distribusi informasi yang begitu cepat di media sosial tidak menjadi indikasi untuk para orang tua siap menghadapi efek samping Globalisasi yang terjadi terhadap dirinya dan anak-anak.  memberikan edukasi kepada para Ibu-Ibu di Desa Kebonagung mengenai pentingnya pendidikan seksual sejak dini bagi dirinya dan anak-anak mereka. 

Peran Ibu merupakan hal krusial dalam pendampingan dan monitoring anak-anak ketika menggunakan media sosial ataupun bermain game dengan gadget-nya. Bu Marjiyanti A.Md. Kep yang lebih akrab disapa "Bu Inos" menegaskan bahwa dalam proses pendampingan, penting untuk seorang ibu tahu kondisi emosional anak dan menyesuaikan gaya komunikasi orang tua sesuai dengan usia anaknya.

Selain Edukasi Seksual ketika ber-media sosial, Peran Ibu juga sangat signifikan untuk mengenalkan bagian-bagian privasi di tubuhnya dari usia balita. Anak perlu tahu perbedaan bentuk, fungsi dan sikap atau norma sosial yang harus dipatuhi dan diketahui ketika mengedukasi terkait alat reproduksi perempuan dan laki-laki. "-ada tuh waktu itu datang ibu-ibu bercerita ke saya mengenai anaknya yang terus mengeluh karena anunya sakit terus. katanya 'bu bidan, saya coba minta jujur apa dia diperlakukan yang ngga-ngga oleh orang asing, katanya ngga kok bu.' Akhirnya saya suruh dibawa kesini saja untuk di cek di puskesmas, ternyata anaknya kena infeksi saluran kencing." Ujar Bu Inos menggunakan Bahasa Jawa-nya yang lembut dan penuh semangat.

Bu Inos ingin menekankan bahwa hanya pentingnya anak untuk mengetahui pendidikan seksual dimulai dari peran orang tua terutama Ibu yang harus berhenti me-nabu-kan topik tersebut di depan anak-anaknya. Seringkali, seorang ibu juga hanya terfokus pada pemahaman anaknya tanpa memikirkan bagaimana cara yang tepat untuk berkomunikasi dengan anak-anaknya mengenai pendidikan seksualitas terutama pada usia pubertas. Bu Inos menjelaskan dengan tegas bahwa "-ketika usia-usia pubertas, emosional anak cenderung belum stabil dan meluap-luap. Perubahan fisik maupun psikis yang dihadapi anak memerlukan adaptasi dari dirinya sendiri dan dorongan positif dari orang tuanya-," ujarnya. Pernyataan ini secara implisit mengatakan bahwa  dalam mendidik seksualitas anak ketika usia remaja, cara terbaik bagi orang tua adalah Memberikan Kebebasan namun tetap mengarahkan dan memantau pertumbuhan anak dengan menjadi teman cerita terbaik bagi anaknya.

Pada sesi penutup, Tim Panitia Penyelenggara "Sekolah Srikandi" memberikan doorprize untuk 2 Ibu-Ibu yang berhasil menjawab quiz yang diberikan Moderator ketika sesi penyampaian materi selesai. Tim PPK Ormawa BEM FISIPOL UMY 2023/2024 berharap bahwa diadakannya pelatihan ini dapat menjadi motivasi bagi orang tua untuk semakin menyadari pentingnya Pendidikan Seksualitas sejak dini dan membangun Komunikasi yang lebih sehat dan jujur dengan tetap menyesuaikan dunia yang sedang dihadapi oleh anak-anaknya.

Perempuan Bersatu, Bergerak Padu!

(Shaina Neysa Hanifa)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun