2 Juli 2024 menjadi momentum yang ditunggu-tunggu bagi Tim PPK Ormawa BEM FISIPL UMY maupun Ibu-Ibu Masyarakat Desa Kebonagung, kelas pertama dimulai dengan mengusung tema “Menciptakan Ketahanan Karakter melalui Public Speaking dalam Sosial” dengan mengundang Mas Zulfan Fakhri Mahendra, S.IP, CPS sebagai Narasumber.
Topik yang menarik untuk dibahas dan dikaji langsung mengutip hasil observasi Tim PPKO yang menunjukkan bahwa keberanian untuk berbicara di depan publik Ibu-Ibu di Desa Kebongagung masih terhalang kurangnya kepercayaan diri. Namun, dengan diselenggarakannya Pelatihan ini, antusiasme ibu-ibu dan semangat berlatih menjadi semakin tinggi dan menumbuhkan kepercayaan diri ibu-ibu untuk semakin terlibat dalam praktik Public Speaking di kehidupan sehari-hari.
Sebelum Pemaparan Materi yang akan dibawakan oleh Mas Zulfan, Divisi Riset & Materi dari Tim PPK Ormawa Memberikan kuesioner sebagai Pre-Test (Survey Dasar Pemahaman) Masyarakat Desa Kebonagung terkait tema yang akan dibahas. Mas Zulfan memaparkan beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menyempurnakan komunikasi di depan publik, seperti teknik GAIDAC (Greeting, Attention, Interest, Desire, Action, Closing) sebagai panduan untuk menjadikan Public Speaking lebih terkonseptualisasi sebelum diaplikasikan, teknik ini akan sangat bermanfaat untuk mengenal audiensi dan menyesuaikan gaya bicara yang akan digunakan agar sesuai dengan konteks lokal.
Mas Zulfan juga menceritakan pengalamannya sebagai asal mula ketertarikannya terhadap dunia Public Speaking yang dimulai sejak ia merantau ke Jogja untuk berkuliah dan mencoba beradaptasi dengan lingkungan barunya. Baginya, Public Speaking adalah penyesuaian jam terbang dan kebutuhan.
Untuk meng-indikasi seberapa hebat Komunikasi dan Pesan itu disampaikan dan diterima, pembicara harus mengetahui Kebutuhan Public Speaking dan Jam Terbang yang tela ia lalui. Berikut beberapa rangkuman materi isi pelatihan Kelas Pertama Sekolah Srikandi yang dibawakan oleh Mas Zulfan Fakhri Mahendra, S.IP, CPS.
1. Teknik Pernapasan dan Artikulasi: Metode pernapasan yang benar dan latihan artikulasi AIUEO akan diajarkan untuk memastikan kestabilan suara dan kejelasan pengucapan.
2. Interaksi Mata dan Gestur Tubuh: Teknik menjaga kontak mata dan menggunakan gestur tubuh yang tepat untuk menciptakan koneksi dengan audiens dan meningkatkan kepercayaan diri pembicara.
3. Understanding the Topic/Materi: Peserta belajar cara memahami dan merangkai materi yang akan disampaikan, memastikan pesan yang disampaikan mudah dipahami dan berkesan.
4. Intonasi dan Irama Suara: Peserta akan mempelajari cara menggunakan intonasi dan irama suara untuk menekankan poin penting dan membuat presentasi lebih menarik.
5. Pemilihan Diksi dan Penampilan: Menggunakan diksi yang mudah dimengerti dan disesuaikan dengan audiens, serta penekanan pada pentingnya penampilan yang sopan dan profesional.
Pelatihan diakhiri dengan sesi praktik berbicara di depan umum yang dipandu oleh Mas Zulfan, dimana terdapat 6 peserta Ibu-Ibu Desa Kebonagung yang berani untuk maju ke depan dan berlatih menggunakan teks formal yang telah disediakan Mas Zulfan dan bercerita mengenai kehidupan sehari-hari dalam bahasa yang digunakan sehari-hari oleh Ibu-Ibu Masyarakat Desa Kebonagung yaitu Bahasa Jawa. Sebelum menutup acara, Tim Divisi Riset & Materi Memberikan beberapa kuesioner lagi sebagai Post-Test (Observasi Penilaian Output setelah penyelenggaraan acara berlangsung) terhadap peserta.