Mohon tunggu...
Ineu Rahmawati
Ineu Rahmawati Mohon Tunggu... -

Saya Ineu Rahmawati, biasa dipanggil Ineu. Saya hanya seorang wanita biasa yang ingin mngubah hidup saya menjadi luar biasa. Saya berambisi dan seorang pemimpi. Impian yang saya inginkan harus saya kejar hingga saya lelah dan tersenyum ketika mendapatkannya.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pengamen Sekaligus Penodong di Dalam Bus Kalideres-Bogor

11 Mei 2014   02:47 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:38 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Hari minggu (4/5) saya sengaja pergi ke Mall Daan Mogot untuk menonton film Spiderman. Sepulangnya dari mall, saya langsung meluncur ke Terminal Kalideres untuk segera pulang. Kebetulan rumah saya di Bogor, jadi saya naik bus jurusan Kalideres-Bogor. Ketika masuk ke dalam bus, terlihat hanya beberapa penumpang yang mengisi bangku bus. Sayapun mengambil bangku ketiga dari depan dekat supir. Di depan saya ada seorang remaja SMA bertubuh kurus duduk sendiri, di samping kanan saya dua orang ibu-ibu dan anaknya. Di depan bangku ibu-ibu ada seorang bapak-bapak bertubuh kurus duduk sendiri.

Saya masih tidak menghiraukan berapa jumlah orang yang berada di bus, yang saya pikirkan adalah saya harus segera sampai rumah karena besok saya harus pergi bekerja. Bus pun mulai jalan sekitan 10 menit sejak saya duduk di dalamnya. Sesampainya di depan Mall Daan Mogot masuklah seorang pengamen. Pengamen itu berjaket putih, matanya sedikit merah, dan ngomongnya sedikit ga jelas. Ketika dia mulai mengamen dia tidak memulai dengan sebuah lagu, namun dia hanya berbicara keras tentang hidupnya.

"Tolong Pak Bu jangan sampai kami melakukan hal-hal yang tidak diinginkan karena bapak/ibu tidak peduli" (ini hanya sepenggal kalimat yang saya ingat yang diucapkan si pengamen)

Kemudian tak lama pengamen itu meminta uang ke seluruh penumpang. Sebelum dia meminta uang kepada saya, HP saya bunyi tapi saya tidak berani mengeluarkan HP dan lebih baik mengabaikannya terlebih dahulu sebelum si pengamen keluar bus (maklum habis kecopetan di bus). Si pengamen lantas meminta uang kepada pria di depan saya, namun saya perhatikan si pria yang kelihatan masih duduk di bangku SMP ini memberikan uangnya ke si pengamen terus menerus. Jantung saya mulai berdegup kencang karena takut saya juga menjadi sasaran. Dengan sikap tenang saya menolak memberikan uang ke si pengamen.

Tak lama setelah si pengamen turun dari bus, bapak-bapak depan ibu-ibu sebelah kanan saya bertanya.

"Kamu diapin  tadi sm pengamen?"

Lalu si pria yang duduk depan saya memperlihatkan lengan kanannya yang berdarah akibat pisau yang ditodong oleh si pengamen tadi.

Ternyata selain mengamen dia juga menodong pria yang duduk di depan saya. Saya sedikit merasa bersalah tidak teriak minta tolong orang yang ada di dalam bus, tapi pada saat kejadian berlangsung saya juga ga berani ngapa-ngapain takut saya juga jadi sasaran. Supir bus yang mendengar percakapan kami langsung tiba-tiba memberhentikan busnya.

"Dek nanti kalau ditodong lagi teriak aja, di dalam bus ada kenek dan yang lain. Jangan takut harusnya kamu tadi bilang biar kita gebukin tuh orang di dalam bus, teriak supir bus."

Setelah masuk tol, suasana bus kembali hening. Saya melihat si pria yang duduk di depan saya masih kesakitan dan memegang lengan kanannya.

Kepada teman-teman saya sering menggunakan bus lintas Jabodetabek berhati-hatilah!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun