[caption caption="skillstreet.co"]
[/caption]“Pulang malam lagi?” terdengar pertanyaan di handphone
“Iya, masih banyak yang harus diselesaikan. Kerjaan kayak kuli saja. Tidak dihargai pekerjaan saya. Pokoknya kerja harus selesai tepat waktu padahal tidak ada karyawan lain yang membantu” jawab seorang wanita diujung telepon sana.
Mungkin itu adalah pertanyaan dan jawaban klasik yang sering kita dengar belakangan ini. Masih banyak perusahaan yang menganggap bahwa SDM atau pegawai adalah tenaga kerja yang berfungsi sebagai alat produksi semata. Hal ini menyebabkan terjadinya konflik antara manajemen dan pegawai yang tentunya memiliki dampak yang tidak baik tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi pegawainya.
Tidak mudah bagi perusahaan untuk menjadikan SDM sebagai asset yang bermanfaat walau perusahaan menyadari bahwa sumber daya manusia adalah asset terpenting di dalam perusahaan. Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai karyawan dan perusahaan?
Salah satunya adalah meningkatkan kualitas perusahaan bukan hanya sekedar mengejar profit perusahaan. Kualitas perusahaan baik, semakin baik pula kualitas sumber daya manusia yang akan dikelola oleh perusahaan tersebut. Dimulai dari proses rekruitmen, pelatihan dan pengembangan, pembinaan karir, pengembangan kinerja perusahaan dan karyawan serta pemberian penghargaan.
Itulah secara singkat keinginan ideal para karyawan ketika melamar sebuah perusahaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H