Mohon tunggu...
Inessia Melinda
Inessia Melinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - a Psychology student

Find out what you looking for

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Persepsi Sosial Pria Transgender terhadap PSK

13 April 2022   00:02 Diperbarui: 13 April 2022   00:21 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu Transgender?

Transgender menurut Rosenthal (2013) adalah istilah umum yang digunakan untuk mengekspresikan variasi gender, termasuk peniruan sebagai laki-laki atau perempuan. Mendengar kata transgender, masyarakat punya pandangan yang masih tabu mengingat budaya di Indonesia ini juga saling berkaitan dengan agama dan dalam agama juga hanya ada jenis gender yaitu laki-laki dan perempuan. Adanya Transgender ini jika sudah melewati norma yang ada dalam masyarakat disebut juga sebagai penyimpangan sosial. Namun, kita tidak dapat memungkiri bahwa memang bisa kita temukan seorang transgender meskipun jumlahnya tidak seberapa. Karena masih tabunya transgender ini membuat mereka sulit mendapatkan pekerjaan sampai pilihan terakhirnya untuk memenuhi kebutuhan hanyalah sebagai PSK (Pekerja Seks Komersial). Meskipun memenuhi kebutuhan  adalah hal yang utama baginya, namun ada hal lain juga yang menyebabkan seorang ransgender ingin berprofesi sebagai PSK yaitu sebagai pemenuh kepuasan batin.

Namun, apa yang terjadi jika pekerjaan tersebut menjadi salah satu pilihan yang selalu dipilih oleh para transgender? Seperti sudah jatuh tertimpa tangga, stigma masyarakat yang sudah melekat terkait transgender menjadi berlipat ganda karena pekerjaannya tersebut sebagai PSK sehingga identitasnya ini melekat. 

Setiap orang memiliki persepsinya masing-masing baik itu persepsi mengenai diri sendiri maupun orang lain. Menurut Robbins (dalam Hanurawan, 2010) bahwa persepsi sosial adalah adalah proses dalam diri seseorang yang menunjukkan organisasi dan interpretasi terhadap kesan-kesan inderawi, dalam usaha untuk memberi makna terhadap orang lain sebagai objek persepsi. Apa yang diperoleh, ditafsirkan, dipilih, dan diatur adalah informasi inderawi dari lingkungan sosial serta yang menjadi fokusnya adalah orang lain (Sarwono & Meinarno, 2015). Seperti seorang transgender yang juga merupakan manusia makhluk Tuhan yang sama dengan manusia lainnya sehingga memiliki persepsi terhadap suatu hal termasuk salah satu yang sedang menjadi bahasan yaitu PSK. 

Menurut suatu penelitian yang dilakukan terhadap Pria Transgender yang beralih menjadi PSK, ia memiliki persepsi bahwa ia merasa bentuk tubuh wanita kurang menarik baginya sehingga lebih menyukai yang sesama gender. Kemudian selanjutnya mengenai trauma di masa lalu dengan wanita yang membuat pria transgender ini juga meneguhkan niatnya untuk menyukai sesama gender. Faktor lainnya adalah dikarenakan demi meraih finansial semata akibat hidup yang konsumtif. Dan salah satu faktor penentu seseorang menyimpang menjadi transgender ini adalah faktor keluarga yang berpisah sehingga tidak adanya perhatian lebih hingga pada akhirnya terjerumus ke dalam hal-hal yang menyimpang dari sosial yang ada.

Meskipun begitu, kita tetap harus menghargai mereka karena mereka juga memiliki hak untuk hidup normal seperti manusia lainnya dan kita juga tidak bisa mendiskriminasikan mereka dalam hidup bermasyarakat. Selagi hal itu tidak merugikan diri kita, kita tak perlu mengganggu haknya. Dan yang terpenting diri kita tetap berteguh pada iman yang diyakini dan lakukanlah sesuatu sesuai norma yang berlaku.

Referensi:
Johana, D. E., Hanurawan, F., & Suhanti, I. Y. (2017). PERSEPSI SOSIAL PRIA TRANSGENDER TERHADAP PEKERJA SEKS KOMERSIAL. Jurnal Sains Psikologi, 6(1), 16. https://doi.org/10.17977/um023v6i12017p16-21

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun