Mohon tunggu...
Ines Pratiwi
Ines Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public health

Fakultas kesehatan masyarakat universitas muhammadiyah aceh

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Akankah Covid-19 Berlanjut Sampai Tahun Depan?

7 April 2022   22:15 Diperbarui: 7 April 2022   22:22 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seperti yang kita lihat dari tahun 2020 sampai sekarang covid-19 masih berlanjut, banyak nya orang yang terkena covid-19, update terakhir dari Kementrian Kesehatan pada tanggal 06 April 2022 adalah sebanyak sekitar 6.026.324 orang yang positif, yang sembuh dari covid-19 sebanyak 5.788.714 orang dan yang meninggal dunia sebanyak 155.464 orang. Jadi masih banyak nya orang yang terkena covid-19 akibat mereka tidak mengikuti peraturan yang ada seperti tidak melakukan mencuci tangan, tidak menjaga jarak, dan tidak memakai masker jika keluar rumah. Penularan covid-19 sangat cepat penyebarannya dari satu orang ke orang lain makanya banyak nya orang yang terkena virus tersebut.

 Sebelumnya pada juli 2021 indonesia mengalami virus varian baru covid-19 yang ke 2 yang divariasi oleh varian delta. Pada saat itu varian delta cukup mengkhawatirkan masyarakat dan pemerintah karena penularannya yang sangat nya cepat, gejala penyakitnya juga berat dan meningkat angka kematiannya yang tinggi. Jika dibandingkan dengan varian asli covid-19 maupun delta, omicron terbilang relevan dari sisi penularannya. Bahkan penelitian membuktikan bahwa varian omicron lima kali lebih menular dibandingkan delta. Adapun kasus covid-19 dengan varian baru yaitu omicron, masuknya kasus omicron ke indonesia pada akhir 2021. Omicron yang dikenal sebagai varian covid-19 yang sangat menular sehingga yang sangat menular sehingga menajadi perhatian dunia saat ini, akibat varian ini sejumlah negara termaksud indonesia mengalami kejadian kausu ini. Menurut saya Jika banyak orang yang terkena gejala omicron maka semakin terbentuk antibodi di dalam tubuh kita, jadi jika orang yang terkena omicron gejala yang dirasakan itu adalah gejala yang ringan, seperti demam, flu, meriang, dan sakit kepala. Jadi karena gejala omicron itu ringan, maka masalah omicron ini akan disebut endemi sama halnya dengan malaria dan DBD. 

Pertama kali covid-19 di indonesia pemeritah langsung menetapkan social distancing, apa lagi kasus nya terus naik setiap harinya pemerintah juga melakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) agar menjaga rantai penularan yang semakin banyak. Ditahun 2020-2021 pemerintah memberlakukan PPKM seperti tidak bisa melakukan mudik atau pulang kampung, ada sebagian kota, desa, yang tidak bisa melakukan sholat taraweh dimesjid begitu juga sebaliknya ada juga yang melakukan sholat taraweh dimesjid tetapi memberikan jarak sekiar satu meter dari satu orang keorang lain. Tapi pada tahun 2022 ini pemerintah tidak lagi melakukan PPKM, pemerintah sekarang sudah memberikan masyarakat mudik, malakukan sholat berjamaah tampa melakukan jarak dan sekarang ini masyarakat kalau keluar rumag tidak memakai masyarakat.

Banyaknya cara pencegahan covid-19 yang di berikan pemerintah jika masyarakat tidak menjalani maka kasus covid akan terus meningkat dan tahun depan akan terus ada kasus covid, kasus covid akan berhenti jika masyarakat mematuhi aturan -- aturan yang ada memang tidak mudah untuk membiasakan hal -- hal yang tidak biasa di lakukan sehari -- hari karena hal tersebut baru kali ini di lakukan seperti ppkm, tetapi hal -- hal seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak itu adalah hal -- hal yang kita lakukan sehari -- hari. Jadi hal tersebut sangat mudah kita lakukan setiap hari. 

Salah satu hal yang bisa membatasi covid ialah vaksinasi tetapi tidak 100% hanya lah untuk menjaga imun tubuh agar tetap kuat dan lebih kuranya resiko untuk tidak terpapar virus. Ada cara pencegahan lain untuk mngurangi angka covid salah satu nya adalah tidak keluar, tetapi bagaimana masyarakat jika tidak keluar rumah ? Apakah pemerintah mau menanggung bahan pangan setiap harinya ? Beberapa waktu lalu bantuan ada di salurkan tetapi hanya beberapa bulan dan tidak untuk semua masyarakat, masyarakat tidak mampu untuk tidak keluar rumah sama sekali karena tidak semua hal bisa di lakukan di dalam rumah terutama mencari rezeki. Apakah ada hal lain yang bisa di lakukan masyarakat supaya kasus covid tidak lagi meningkat bahkan tidak lagi ada ? 

Jika masyarakat ingin bebas beraktivitas seperti dulu lagi, kita harus melakukan pencegahan yang telah ditetapkan pemerintah. Adanya covid membuat aktivitas kita teganggu apa lagi kita terpapar covid -- 19 kita hurus di isolasi selama 14 hari kita tidak bisa bertemu langsung dengan keluarga, teman -- teman, hanya bisa bertemu atau berkomunikasi melalui handphone. Virus covid ini menyebabkan kesehatan kita terganggu jika tidak bisa ditangani orang yang terkena covid bisa menyebabkan kematian, makanya lebin banyak angka kematian dari pada angka kesembuhan. Apa bila kita melakukan perjalanan jauh seperti naik pesewat kita melakukan PCR atau swab test, agar ahli kesehatan tau apakah kita terpapar covid-19 atau tidak. jika tidak melakukan hal tersebut maka kita tidak bisa melakukan perjalanan jauh.

Jika memang covid akan berlanjut sampai tahun selanjutnya dan tidak ada perubahan dari tahun sebelumnya,maka berarti banyak nya masih Masyarakat yang masih spele akan masalah ini,dimana mereka memang tidak percaya bahwa covid itu ada,apa lagi bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan,mereka hanya berfikir itu hanya untuk masyarakat yang tinggal di perkotaan karna kepadatan penduduknya,yang mereka itu sering berpergian,dan anggapan masyarakat yang tinggal di pedesaan itu tidak percaya jika covid itu ada disinilah penting nya untuk mengubah pola pikir masyarakat,supaya mereka sadar bahwa melakukan pencegahan untuk menurunkan angka marbitidity itu penting

Akan tetapi menurut saya kemungkinan besar tahun depan covid-19 sudah musnah, karena sudah banyak masyarakat Indonesia melakukan vaksinasi dari vaksin sinofak sampai vaksin boster, masyarakat sudah mulai menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri. Sekarang yang saya lihat tidak ada lagi orang yang meninggal karena covid-19 dan tidak begitu banyak lagi orang yang terkena covid-19. Dan sekarang berita tentang covid-19 itu sudah mulai jarang ditemukan atau di dengar. Bagaimana dengan masyarakat yang tidak percaya dengan adanya covid -- 19 ?

Dari awal mula munculnya covid-19 sudah banyak terjadi kontroversi masyarakat Indonesia yang mengatakan dan menganggap bahwa covid-19 itu tidak ada dan menganggap bahwa covid-19 adalah strategi politik dari pemerintah. Di karenakan pada tahun ini (2022) berita tentang covid-19 sudah mulai musnah masyarakat semakin percaya bahwa covid-19 itu memang tidak ada dan hanya strategi politik saja. Awalnya saya pikir yang berpendapat tantang hal tersebut adalah masyarakat awam, ternyata tidak hanya masyarakat awam saja akan tetapi ada juga masyarakat yang sudah berpendidikan tinggi yang berfikir tentang hal tersebut. Menurut saya kenapa masyarakat yang sudah berpendidikan tinggi berfikir seperti itu, kemungkinan pertama mereka belum pernah terkena covid-19, kemungkinan kedua mereka hanya memikirkan tentang kerugian pribadi mereka saja seperti mereka tidak dapat beraktivitas dengan bebas, dan kemungkinan ketiga mereka tidak pernah melihat orang yang terkena covid-19 seberapa menderitanya orang yang terkena covid-19 itu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun