Mohon tunggu...
Nature

Manfaat Kulit Pisang untuk Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman

15 Maret 2019   21:22 Diperbarui: 15 Maret 2019   21:26 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pisang merupakan buah yang banyak digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis dan mempunyai tekstur yang lembek/lembut yang cocok untuk bayi. Setelah memakan pisang tentunya kulitnya tidak digunakan lagi alias langsung dibuang ditong sampah. Tetapi tanpa disadari bahwa kulit pisang memiliki berbagai manfaat diantaranya adalah untuk kesuburan tanah dan nutrisi untuk tanaman. Kulit pisang memang baik digunakan untuk nutrisi tanaman yang tidak kalah kasiatnya dengan pupuk kimia.

Kulit pisang mengandung potassium yang tinggi yang merupakan kunci nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Kulit pisang yang telah dikeringkan mengandung 42% potassium lebih banyak dari kotoran hewan (pupuk kandang) yang hanya memiliki 0,2%. Potassium sangat penting untuk membantu distribusi air dan nutrisi atar sel tanaman.

Efeknya tanaman menjadi lebih sehat dan peroduksi bunga menjadi lebih banyak dan memiliki warna yang mencolok.tanaman juga menjadi lebih sehat, kuat dan tahan di serang penyakit. Potasiumjuga terbukti untuk menambah ukuran buah pada tanaman dan juga memperbanyak biji.

Kalium dalam kulit pisang juga bermanfaat memfasilitasi transfer nutrisi air antar sel tumbuhan dan melindungi mereka dari penyakit. Kulit pisang berguna untuk meningkatkan pertumbuhan mikroba sehingga meningkatkan kualitas tanah.

Cara mengaplikasikannya dengan cukup masukan beberapa kulit pisang kedalam ember yang berisi air dan diamkan beberapa hari dan tunggu hingga air berubah warna menjadi seperti teh. Siramkan air tersebut pada tanaman, estrak kulit pisang kayak an mineral yang dapat membantu pertumbuhan tanaman menjadi semakin kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun