Mohon tunggu...
Inelora Ivanka
Inelora Ivanka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Airlangga

Topik Favorit mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hoarding Disorder: Pentingnya Menciptakan Lingkungan Keluarga yang Nyaman

21 Juni 2024   13:42 Diperbarui: 21 Juni 2024   13:43 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hoarding Disorder: Pentingnya menciptakan lingkungan keluarga yang nyaman.

Baru-baru ini dalam media social khususnya Tik-Tok Tengah Viral sebuah Video yang menampilkan kamar seorang penghuni salah satu kos yang dipenuhi tumpukan sampah serta berbagai barang-barang yang memenuhi ruangan. Diperlihatkan bahwa kamar tersebut sudah sangat lembab dan terlihat sesak karena barang-barang yang begitu berserakan. Tentunya hal tersebut dengan cepat menjadi perbincangaan public. Setelah Video tersebut viral ternyata banyak video-video lain serupa yang bermunculan Dimana sebuah ruangan bahkan rumah berpenghuni yang sesak dipenuhi oleh barang-barang dan sampah.

Fenomena ini dikatakaan sebagai salah satu contoh dari pengaruh gangguan mental yaitu Hoarding Disorder. Hoarding Disorder sendiri merupakan gangguan dimana seseorang mengalami kecemasan, rasa takut dan rasa tidak tega apabila harus membuang barang barang yang dimilikinya. Menurut laman Primaya Hospital orang yang menderita Hoarding Disorder akan mengumpulkan barang secara implusif tanpa adanya perencanaan dan Ketika orang tersebut diminta untuk membuang barang yang telah ditimbun mereka akan merasa tertekan.

Meski belum banyak diketahui secaara pasti penyebab dari Hoarding Disorder ini, namun ada faktor yang dapat mendasari mengapa Hoarding Disorder dapat terjadi pada diri seseorang. Mengalami kejadian traumatis, seperti halnya ditinggalkan orang yang disayang atau dicintai, mungkin mereka akan beranggapan bahwa barang-barang yang ditinggalkan dapat membantu traumatis yang merekaa alami sehingga mereka akan mulai menimbun barang-barang tersebut. Selanjutnya faktor yang dapat mendasari terjadinya Hoarding Disorder adalah Faktor Keturunaan, memiliki Gangguan Kesehatan Mental lain dan terjadi pada saat yang bersamaan(Skizofrenia, Depresi, Ocd, dll), Faktor dari Lingkungan Keluarga.

Keluarga merupakan unit terkecil yang memiliki peranan penting dalam pembentukan individu secara menyeluruh mencakup fisik dan psikis.  Keluarga menjadi tempat paling utama yang dapat menenentukan bagaimana perkembangan individu untuk masa yang akan datang.  Pola asuh, bagaimana kita sebagai orang tua mampu mengendalikan emosional, memelihaara keaadaan rumah menjaadi tempat yang nyaman dan aman  bagi anak-anaknya.

Lingkungan Keluarga menjadi salah satu faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya Hoarding Disorder pada diri seseorang. Apabila sedari kecil seorang individu terbiasa tumbuh bersama kondisi rumah yang berantakan, tidak adanya kenyamanan yang ditemukan, dibesarkan dengan kondisi kelurarga yang kurang bersimpati satu sama lain, tidak adanya habit baik untuk memilah dan memilih suatu barang yang dimiliki (menentukan skala prioritas).  Jika Hal ini terus terjadi seiring individu tersebut bertumbuh, tentu saja akan terbentuk diri seseorang yang memiliki banyak kesulitan fisik dan emosional.

Individu yang menderita Hoarding Disorder tidak akan dapat merasa bahwa dirinya mengalami suatu gangguan Kesehatan tersebut dan bahkan mereka tidak dapat menyadari bahwa habit yang mereka lakukan dapat menjadi suatu permasalahan.

Maka dari itu, lingkungan keluarga sebagai unit paling utama seharusnya mampu menciptakan lingkungan yang sehat untuk orang-orang didalamnya. Sehingga kebiasaan-kebiasaan baik akan tercipta seiring dengan tumbuh kembang individu tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun