Mohon tunggu...
Ineke Novianty Sinaga
Ineke Novianty Sinaga Mohon Tunggu... Freelancer - Public Relation

I am very passionate about writing! Melihat,membaca, menilai, menganalisa,menyindir, mentertawakan, menyukai, mengagumi, memperbaiki, mendukung.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Power Empati dan Apresiasi

12 September 2019   16:07 Diperbarui: 12 September 2019   17:13 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika mendapatkan pujian atau hadiah dari seseorang yang berarti atau yang Anda hormati tentu rasanya akan berbeda. Apalagi jika pujian atau hadiah itu sangat Anda harapkan. Tentu, kita bangga, senang, kita merasa istimewa dan bisa jadi timbul keinginan menjadi pribadi yang lebih baik lagi agar tetap diingat dan dihargai. Kita pun akan menceritakannya kepada orang lain atau posting pemberiannya ke media sosial.  

Namun,  bagaimana jika harapan Anda tidak kesampaian? Misalnya, Anda terlibat dalam suatu project dan Anda terus dijejali perintah dan tidak ada ucapan terima kasih atau penghargaan ketika Anda berhasil. Apa yang Anda rasakan? Jangan dijawab dulu! Supaya lebih dramatis, saya tambahkan contoh lain. Misalnya, saat kita berulang tahun, tentu kita berharap pasangan, anak, atau sahabat datang memberi ucapan, hadiah atau kejutan. Tapi jika yang terjadi  mereka lupa atau  tidak mengucapkan selamat. Bisa jadi rasanya kesal atau sedih.  

Jika Anda adalah seorang pemimpin, hal sederhana seperti di atas jangan sampai terlewatkan untuk Anda renungkan agar orang-orang terdekat Anda tidak merasa jenuh, kecewa, apalagi benci.

Beberapa tips yang bisa menjadi masukan untuk Anda para pemimpin, bisa di baca di sini:

  • Tidak Sekadar Tahu tapi Kenali Mereka

Mengenal orang yang  Anda pimpin sangatlah penting karena keberhasilan bisa tejadi jika tim sinergis.  Jika jumlah anggota tim Anda relatif sedikit, akan lebih baik Anda menghafal nama mereka dan ketahui peran mereka.

  • Berempatilah

Jika ada anggota tim yang mengalami masalah dalam keluarga atau sakit tentu akan menganggu kinerjanya, tidak ada salahnya sebagai pemimpin Anda mengulurkan bantuan atau empati. Ketika orang yang Anda pimpin merasa diperhatikan, niscaya mereka tidak akan keberatan bekerja atau mengabdikan diri lebih dari yang Anda harapkan. Demikian juga ketika anggota tim berprestasi, jangan lupa memberikan ucapan terima kasih dan penghargaan.

  • Bersikap Adil

  Bersikap adil pada prestasi anggota tim sama saja dengan Anda memberikan penghargaan kepada mereka. Tentunya andil setiap anggota akan berbeda maka pantaslah yang bekerja lebih banyak mendapatkan apresiasi. 

Sedangkan yang bekerja lebih sedikit dapat Anda berikan motivasi sehingga di waktu mendatang akan lebih terpacu untuk mengembangkan dirinya. Di sini diperlukan kejelian pemimpin untuk  memperhatikan setiap anggota tim, kemampuan untuk mendorong dari belakang, dan  tentunya sikap positif serta kemampuan memimpin yang baik sehingga dianggap layak untuk diteladani.

  • Berekspresilah, Jangan Kaku! Berikan Apresiasi, Jangan Pelit!

Empati  sebaiknya diekspresikan dan jangan `pelit` memberikan apresiasi karena dua hal itu berimplikasi pada produktivitas bawahan dan membantu menciptakan mood positif. Dapatkah Anda bayangkan ketika mereka akan memulai hari dan membaca pesan WhatsApp Anda yang mengucapkan selamat ulang  tahun?

Tidak peduli bagaimana Anda melakukannya apakah melalui ucapan, email atau memberikan sesuatu, selama Anda melakukannya dengan tulus akan membuat mereka merasa dihargai dan menjadi bersemangat. Demikian juga sebaliknya, ketika pasangan Anda atau tim yang Anda perhatikan memberikan umpan balik yang positif tentunya akan membuat Anda tersenyum dan merasa senang.

Apa Manfaatnya bagi Anda?

Sebagai pemimpin, sadar atau tidak, sikap kita akan  membentuk masa depan kita sendiri dan  masa depan orang yang kita pimpin. 

Ketika Anda disukai maka karir Anda pun akan berjalan lebih mulus ketimbang Anda bersikap seperti public enemy.  Sudah  hal lumrah bahwa ketika seseorang diperlakukan baik, Ia pun akan berupaya untuk membalas kebaikan dan budi baik yang Ia rasakan. Jika ini terjadi maka hubungan akan menjadi lebih harmonis dan membuka peluang pada terciptanya ide baru dan inovasi.

Terbiasa memberikan empati yang tulus dan apresiasi yang natural akan membuat kita terlihat dan dikenal sebagai sosok pribadi yang positif. Jangan kaget jika kelak Anda menjadi magnet bagi lebih banyak orang untuk datang kepada  Anda!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun