Mohon tunggu...
Ineke Novianty Sinaga
Ineke Novianty Sinaga Mohon Tunggu... Freelancer - Public Relation

I am very passionate about writing! Melihat,membaca, menilai, menganalisa,menyindir, mentertawakan, menyukai, mengagumi, memperbaiki, mendukung.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mempersiapkan "Kebahagiaan" di Usia Senja (Memandang dari Sisi Kesehatan)

29 Agustus 2019   16:14 Diperbarui: 2 September 2019   14:06 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Biasanya orang membuat resolusi saat akhir tahun tetapi tidak ada salahnya jika Anda membuat resolusi saat ini, sebut saja resolusi jangka pendek hingga akhir tahun 2019 sekaligus mempersiapkan resolusi untuk tahun depan. Nah, selagi Anda menyusun resolusi, jangan lupa masukkan resolusi gaya hidup untuk mempersiapkan masa pensiun. 

Kenapa resolusi masa pensiun? karena kita sering terlena dengan apa yang kita miliki sekarang dan lupa menyiapkan diri untuk menyambut ujung siklus kehidupan, yaitu lansia yang dimulai dengan memasuki masa pensiun. Perlu digaris bawahi, persoalan masa pensiun atau lansia (lanjut usia) tidak sekadar hitung-hitungan finansial tetapi juga persoalan kesehatan karena kemampuan fisik dan mental kita tentu tidak sama selamanya, akan mengalami penurunan seiring bertambahnya usia.

Menurut Health Claim Senior Manager Sequis dr. Yosef Fransiscus, risiko penyakit pada lansia umumnya hampir sama dengan risiko pada usia muda. Namun, lansia yang  jarang berolahraga sejak muda akan lebih berpotensi terkena osteoporosis, cedera tulang rawan sendi, dan atrofi otot (penurunan massa otot) pada bagian punggung hingga menjadi bungkuk. Bagi lansia yang memiliki berat badan berlebih akan lebih berisiko lagi mengalami kerusakan tulang sendi pada lutut dan cedera tulang belakang.

Tetap Sehat Setelah Pensiun

Menjadi tua tidak dapat dihindari maka sejak usia produktif sebaiknya memperhatikan pola makan dan gaya hidup yang dijalankan secara konsisten hingga usia tua. Nutrisi dan gizi haruslah seimbang.  Jika ingin sehat, dr. Yosef menyarankan beberapa hal, seperti sebisa mungkin asupan bukan dari  makanan olahan (pilih raw food), kurangi garam, gula, karbo, lemak, dan santan. Katanya lagi, jika resolusi Anda adalah ingin hidup sehat, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mencoba  menu sehat. Supaya tahu menu yang tepat, yaitu yang sesuai dengan profil kesehatan Anda,  cobalah mengunjungi ahli gizi karena karena setiap orang memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda. 

Adapun yang dimaksud dengan gaya hidup sehat, misalnya kemampuan mengelola stres, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, cukup istirahat, deteksi penyakit kritis sejak dini dengan melakukan cek kesehatan secara berkala atau medical checkup. Lansia pun sebaiknya tetap berolah raga secara rutin. Olah raga yang dapat dilakukan adalah yang non kompetitif dan low impact, seperti meditasi, yoga, berenang ringan, jalan sehat, atau bersepeda dengan durasi 1 jam  dan dapat dilakukan 3-4 x seminggu.  

Jangan lupa matahari pagi yaitu sebelum pukul 09.00 dengan durasi sekitar 15 menit. Sinar matahai pagi dapat mengaktifkan pro vitamin D menjadi vitamin D yang berfungsi menyerap kalsium.  Perkuat juga otot punggung sedini mungkin dengan cara latihan beban ringan ataupun olahraga yang memaksimalkan tubuh sendiri tanpa menggunakan beban tambahan dari luar (calisthenics).

 Lansia Jangan Sampai Merasa Terasing

Menjadi tua bukan perkara mudah. Apalagi, jika berada di kota besar. Ketika masih berada dalam rentang usia produktif, kita cenderung sibuk dengan aktivitas. Saat masa lansia tiba dan tidak lagi melakukan  kegiatan rutin, jumlah teman pun mulai berkurang hingga merasa sendiri. Hal-hal semacam ini  bisa membuat mereka merasa terasing. Beberapa lansia mungkin beranggapan bahwa mereka adalah kelompok non produktif yang membebani banyak orang. 

Jika ini terjadi pada orang tua Anda, sadarilah mereka butuh merasa bahagia karena bukan hanya aspek fisik saja yang diperlukan untuk menunjang keseharian lansia. Tetapi, ada kebutuhan lain yang perlu dipenuhi, seperti perhatian dan penghargaan. Untuk itu,  lansia sebaiknya tetap aktif mengikuti kegiatan sosial, terlibat dalam berbagai kesibukan yang ringan, dan biasakan untuk membaca. 

Carilah kegiatan  menyenangkan yang dapat dilakukan sebagai hobi atau rutinitas sehari-hari karena pensiun tanpa memiliki kegiatan rutin yang menyenangkan akan membuat otak menurunkan kesiapan mental, menurunkan ambang kesadaran, dan mempercepat kepikunan. Kegiatan positif yang rutin dilakukan tentu akan membantu menyegarkan jiwa, membuat otak tetap aktif, dan terhindar dari post power syndrom.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun