Mohon tunggu...
Indryastuti Wulaningsih
Indryastuti Wulaningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi menonton drama korea, dan berpkepribadian introvert

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Permainan untuk Menumbuhkan Rasa Percaya Diri

30 November 2022   16:02 Diperbarui: 30 November 2022   16:05 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tujuan adanya kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah salah satunya adalah membantu peserta didik untuk mecapai tugas perkembangan secara optimal sesuai fasenya. Apabila peserta didik dapat mecapai tugas perkembangan secara maksimal maka akan membentuk pribadi yang kompeten, bahagia dan memiliki modal untuk mecapai tugas perkembangan pada fase berikutnya.

Salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut dalam program bimbingan konseling ada strategi layanan bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok merupakan kegiatan pemberian bantuan yang diberikan guru BK kepada peserta didik untuk meningkatkan pemahaman diri, serta upaya mendukung individu dalam perkembangan baik yang bersifat intrapersonal maupun interpersonal dengan memanfaatkan dinamika kelompok dan diikuti oleh 2-10 orang.

Melalui dinamika kelompok anggota dapat mencapai tujuan ganda, yaitu mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri untuk memperoleh kemampuan sosial seperti kemampuan beradaptasi, dan diperoleh berbagai wawasan, nilai dan sikap, serta berbagai alternatif yang akan memperkaya pengalaman yang dapat mereka pratikkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun topik yang dibahas merupakan materi umum yang tidak bersifat rahasia, topik tersebut bisa berdasarkan atas kesepakatan guru BK dengan anggota kelompok maupun ditetapkan oleh guru BK itu sendiri.

Terdapat beberapa asas yang perlu diperhatikan guru BK dalam melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok, diantaranya a) asas kerahasiaan : anggota harus menyimpan dan merahasiakan informasi apa yang dibahas dalam kelompok, terutama hal-hal yang tidak layak diketahui orang lain. Asas ini merupakan kunci dalam pemberian layanan bimbingan kelompok ; b) asas keterbukaan : Para anggota bebas dan terbuka mengemukakan pendapat, ide, saran, tentang apa saja yang yang dirasakan dan dipikirkannya tanpa adanya rasa malu dan ragu-ragu ; c) asas kesukarelaan : layanan bimbingan kelompok harus berlangsung atas dasar kesukarelaan, baik dari pihak konseli, maupun dari pihak guru BK ; d) asas kenormatifan : layanan yang diberikan oleh guru BK harus sesuai dengan norma-norma yang ada termasuk prosedur, teknik, dan peralatan yang dipakai tidak menyimpang dari norma-norma yang ada.

Teknik bimbingan kelompok yang dapat digunakan guru BK salah satunya adalah teknik permainan. Menurut Amster (dalam Gazda, 1978) permainan dapat digunakan sebagai alat untuk:

  • Mendiagnosis perilaku individu dalam kelompok
  • Membangun hubungan baik dengan orang lain
  • Sebagai media belajar memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
  • Membantu anggota kelompok dalam mengungkap perasaan
  • Mengatasi tekanan-tekanan melalui mekanisme katarsis dalam proses permainan
  • Menanamkan kebiasaan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam menggunakan permainan sebagai suatu teknik, perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:

  • Permainan digunakan sebagai alat dalam bimbingan sehingga tujuannya bukan untuk permainan itu sendiri tetapi mencapai tujuan bimbingan
  • Setiap permainan yang akan digunakan selalu dirancang sebelumnya
  • Dalam pelaksanaannya harus fleksibel karena sangat dipengaruhi kondisi dinamika kelompok pada saat berlangsungnya permainan
  • Pemimpin dituntut untuk kreatif dan berani mengambil suatu tindakan yang tidak bisa diantisipasi sebelumnya
  • Untuk mencapai hasil yang maksimal, selalu diakhiri dengan diskusi refleksi dan kesimpulan hasil permainan dikaitkan dengan tujuan layanan.

Justine Howard (2010) salah satu tokoh psikologi di Open University/Mc Graw Hill dalam jurnalnya tentang "Game Techniques in improving the understanding, planning and practicing self-confidence" artinya; Teknik permainan dalam meningkatkan pemahaman, perencanaan dan melatih kepercayaan diri, mengatakan bahwa kepercayaan diri pada siswa dapat ditingkatkan melalui permainan, karena melalui permainan akan dapat membentuk sebuah dinamika kelompok yang efektif.

Berdasarkan pendapat tersebut maka teknik permainan dapat digunakan untuk kegiatan layanan bimbingan kelompok khususnya untuk topik menumbuhkan rasa percaya diri.

Percaya diri adalah sikap atau keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri sehingga tidak terlalu takut dengan perbuatannya, merasa bebas melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya dan bertanggung jawab atas perbuatannya, santun dalam berhubungan dengan orang lain, memiliki keinginan untuk berprestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Lauster menjelaskan bahwa orang yang percaya diri memiliki ciri tidak mementingkan diri sendiri, tidak membutuhkan dorongan dari orang lain, optimis dan bahagia.

Dapat disimpulkan bahwa dengan teknik permainan bisa membantu peserta didik belajar mengenal diri, dan berani untuk keluar dari zona nyaman menemukan potensinya yang menjadikan pribadi yang lebih optimal. Hal tersebut selaras dengan tujuan dari kegiatan bimbingan konseling yaitu membantu peserta didik mencapai tugas perkembangannya.

Daftar pustaka :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun