Mohon tunggu...
indriyani
indriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah hobi saya sejak kecil. Saya aktif dalam mengikuti lomba-lomba puisi, sajak, dan mendongeng. Selain itu, sebagai seorang guru saya juga menulis beberapa artikel dan karya tulis ilmiah yang dapat bermanfaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Urgensi Sejarah dan Kebudayaan Sunda dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

10 Januari 2024   11:12 Diperbarui: 10 Januari 2024   11:21 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Perkembangan sejarah dan kebudayaan Sunda menjadi bukti perjalanan kehidupan orang sunda. Dimulai dari buana nyungcung, buana panca tengah, dan buana larang atau dimulai dari Rahim ibu, lalu lahir kedunia masuk pada dunia anak-anak, dan yang terakhir adalah pembalikan yaitu kembali kemaha kuasa. Pola pendidikan yang diterapkan orang-orang sunda pada anak-anaknya adalah lewat permainan-permainan. Contohnya adalah permainan congklak dan songlah/engkle pada permainan congklak anak-anak diajarkan tentang saling berbagi. Sedangkan pada perminan songlah tidak boleh menginjak garis itu berarti dalam hidup ini kita jangan melewati batas dan melampaui norma-norma hidup.

Bahasa Indonesia berkembang sesuai dengan penuturnya sehingga banyak menyerap dari Bahasa asing dan daerah termasuk Bahasa sunda. Aktivitas dan kebudayaan sunda dapat menjadi kosa kata baru dalam Bahasa Indonesia. Seperti alat-alat kesenian, alat musik, dan tradisi sunda. Para petani melakukan pekerjaan membajak sawah menggunakan alat yang disebut wuluku. Sedangkan rumah adat yang masih digunakan di purwakarta adalah julang ngapak, seperti yang ada pada gedung-gedung daerah. Dalam kabuyutan atau buyut leluhur orang sunda ada istilah "Tri Tangtu". Semua yang ada pada kehidupan selalu memiliki tiga tingkatan, contohnya adalah diatas ada langit ditengah ada manusia dan dibawah ada bumi. Tri tangtu semesta yaitu hutan sebagai bumi, mata air sebagai langit, dan tatanan batu sebagai manusia.

Dalam kamus Bahasa Indonesia terdapat kosa kata budaya daerah yang ditandai dengan label tertentu untuk Bahasa sunda dilabeli dengan sd. Contohnya boboko, boboko adalah tempat untuk menyimpan nasi yang terbuat dari anyaman bambu. Dalam Bahasa sunda boboko memiliki makna yaitu "tekad kudu buleud, maksudnya kita harus memilki tekad. ucap kudu bener, maksudnya dalam berkata harus jujur. Lampah kudu masagi, maksudnya dalam perjalanan kehidupan harus seimbang dan berjalan lurus. Tempat untuk menyimpan perabot dapur adalah parako, yaitu tempat seperti para-para. Dapur sendiri dalam Bahasa sunda disebut pawon. Makanan daerah juga memiliki makna tersendiri seperti sate maranggi yang disetiap tusuknya memiliki tiga kompenen daging yang bermakna tekad, ucap, dan lampah. Sate maranggi sendiri berawal dari Plered yang pertama kali membuatnya adalah ibu ranggi karena orang sunda terbiasa memanggil dengan sebutan mak sehingga disebutlah sate maranggi.

Dalam fase pambalikan atau kembali pada yang maha kuasa ada istilah "Ti Iwung Nungtung Ka Padung" yang memiliki arti bahwa kita sebgai manusia harus mencotoh iwung atau bambu, ketika bambu itu muda ia bermanfaat untuk kehidupan manusia seperti dijadikan makanan. Ketika bambu sudah tua ia bisa digunakan untuk bilik rumah, pagar dan lain sebagainya. Manusia dari sejak muda hingga tua harus bermanfaat dalam hidupnya. Jangan sampai seperti "Bekas Itik Didalam Air" yang tidak ada bekasnya, yang tidak bermakna dalam hidupnya dan tidak mengumpulkan bekal untuk kembali kepada yang Maha kuasa.

Dari uraian diatas jelas bahwa sejarah dan kebudayaan sunda memiliki kosa kata yang menggambarkan kehidupan para penuturnya. Kosa kata tersebut berpeluang masuk kedalam kamus Bahasa Indonesia. Karena merupakan khas atau budaya masyarakat sunda yang menjadi aktivitas sehari-hari. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia sendiri tidak terdapat kosa kata tersebut. Maka penting untuk kita mempelajari budaya sunda karena kosa kata tersebut diperlukan dalam Bahasa Indonesia.                 

              

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun