Mohon tunggu...
indriyani
indriyani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Mahasiswa Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Worklife

1 Semester di Kelas Kewarganegaraan bersama Bapak Dosen Edi Purwanto, S.Spi., M., Si.

10 Mei 2020   02:24 Diperbarui: 10 Mei 2020   02:25 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Assalamualaikum wr.wb. 

Salam sejahtera untuk kita semua, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan oleh Allah SWT terlebih kita sedang berada pada pandemi wabah COVID-19 ini, Amin Allahumma Amin.

Sebenarnya mata kuliah Kewarganegaraan, di Siakad teruntuk mahasiswa semester 2, sedangkan saat ini saya duduk di kelas kewarganegaraan pada semester 4. Saat itu saya tidak mendapatkan mata kuliah Kewarganegaraan karena saat KRS semua kelas sudah full. Tapi Alhamdulillah saya sangat bersyukur mendapatkan mata kuliah ini sekarang, saya mendapatkan pengalaman untuk berbaur dengan adik tingkat saya, awalnya sih merasa tidak percaya diri karena saya hanya berdua saja dengan teman sekelas saya dari semester 4. Tapi setelah menjalankan perkuliahan selama ini saya merasa nyaman bahkan betah di kelas ini.

Ok, pasti ada alasan mengapa saya merasa sangat nyaman di kelas ini, saya akan menceritakan kesan yang saya dapatkan terlebih kesan yang sangat berharga karena dipertemukan oleh seorang dosen yang sangat special bagi saya dan mungkin bagi semua mahasiswa yang pernah beliau ajarkan. Bapak Edi Purwanto,S.Psi.,M.,Si. Ya, itu nama lengkap dari dosen yang mengajar kami di kelas kewarganegaraan D ini, kami kerap menyapanya Pak Edi. Nama beliau sudah tidak asing lagi di kalangan mahasiswa ekonomi, kelas yang diajar beliau selalu jadi rebutan bagi para mahasiswa.

Pak Edi sorang dosen yang mengajar kewarganegaraan ternyata seorang lulusan sarjana S1 Psikologi di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan lulusan pasca sarjana S2 Psikologi di Universitas Muhammadiyah malang. walaupun beliau berbalik arah akan tetapi beliau mampu membimbing dan mengayomi mahsasiswanya. Selain itu, Pak Edi adalah seorang aktivis organisasi maka dari itu beliau adalah seorang yang suka berdiskusi dan suka menulis.

Saat pertama bertemu beliau, beliau punya cara sendiri untuk memperkenalkan diri, beliau mengaku sebagai doseng pengganti kewarganegaraan padahal belau sendirilah dosen yang sebenarnya, ada saja cara beliau untuk menarik perhatian mahasiswa. cara mengajar beliau berbeda dari dosen pada umumnya, beliau adalah sosok seorang guru dan bisa juga menjadi seorang keluarga atau bahkan seorang didalam maupum diluar kelas. Beliaua dikenal sebagai dosen yang humoris, humble, friendly, dan toleran kepada mahasiswanya, tidak ada yang dibeda-bedakan di kelas beliau baik yang lebih muda ataupun yang lebih tua. selain itu beliau adalah sosok dosen yang sangat mengayomi dalam mendidik mahasiswanya. banyak mahasiswa yang terkesan diajar oleh beliau, kuliah tidak dibuat formal dan pembelajaran di buat santai namun pasti.

Dalam metode pembelajaran beliau tidak menentukan sendiri tetapi menyuruh mahasiswa untuk memilih karena menurut beliau kenyamanan belajar mahasiswa yang sangat penting karena apabila mahasiswa sudah nyaman maka ilmu akan mudah masuk dan menyerap dalam otak kita. pada waktu itu beliau menyaranka 3 pilihan tugas selama perkuliahan berlangsung, siapapun boleh memilih yang manapun, yang pertama, pembuatan film pendek yang bertemakan pancasila dan kewarganegaraan, kedua, penulisan artikel, dan yang terakhir adalah pembuatan makalah lalu dipersentasikan. Selain itu, jika mengajar beliau akan menjelaskan materi bahkan berita-berita terbaru di ruang lingkup masyarakat dan suka menyuruh mahasiswanya untuk berdiskusi dan menulis karena dengan cara seperti itu mahasiswa dapat mengakspresiasikan pendapat mereka.

Selama satu semester di kelas ini saya dapat banyak pelajaran dari Pak Edi, baik materi maupun non materi. Dari sikap Pak Edi mengayomi mahasiswanya saya dapat mengambil pelajaran cara untuk bersikap dengan orang lain (sosial).

Terimakasih Pak Edi, bapak menjadi inspirasi bagi saya bahkan juga bagi banyak orang, terimaksih juga atas dukungan dan bimbingannya selama ini. Jujur pertemuan 1 semester ini tidak cukup bagi saya, karena bagi kami masih banyak hal yang harus kami pelajari dari bapak. Sekali lagi terimakasih sebanyak-banyaknya semoga bapak dan keluarga selalu sehat wal afiat dan dilindungi oleh Allah SWT.

Mungkin sekian yang dapat saya tulis, saya berharap tulisan ini dapat dibaca oleh banyak orang dan dapat terinspirasi oleh beliau. Amin Allahumma Amin.

Wassalamualaikum wr. Wb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun