Bali merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang ibu kota provinsinya adalah Denpasar. Bali juga merupakan sala satu pulau di kepulauan nusa tenggara. Dalam pandangan orang luas baik itu orang indonesia ataupun orang luar negeri, Bali di kenal sebagai sala satu pulau yang memiliki keindahan alam yang mempesona. Oleh sebab itu tidak heran jika di Bali akan kita dapati para wisatan yang menikmati keindahan pulau bali untuk memanjakan mata mereka baik mereka yang datang dari indonesia atau di kenal dengan wisatawan domestik atau mereka yang datang dari luar negeri atau di kenal dengan wisatawan mancanegara.
 Beberapa objek wisata di Balipun kini telah menjadi salah satu destinasi wisata yang di promosikan oleh perusahaan-perusahaan travel di luar negeri misalnya Pantai Kuta, Tanah Lot, Pantai Sanur dan lain-lain
Selain dikenal dengan pulau yang mempesona, Bali juga memiliki berbagai warisan budaya dan seni yang juga bisa dinikmati oleh para wisatawan. Sebut saja tari kecak, omed-omedan, dan tari barong yang bisa memikat hati para wisatawan untuk sekedar melihat dan menikmati suguhan budaya tersebut.
Disamping itu, Bali yang memang sudah terkenal dengan keindaan alam dan kekayaan seni budaya, Bali juga sangat dikenal dengan sebuah kerukunan dalam beragama. Bagaimana tidak, dengan memiliki penduduk yang memeluk berbagai keyakinan sangat jarang teradi pertikaian antar umat beragama di Bali dikarenakan masyarakat Bali sanagt menjunjung nilai persatuan dalam menjalani keidupan sosial satu dengan yang lainnyaÂ
 Tercatat di proinsi Bali para penduduknya memeluk beberapa agama yaitu Islam, Hindu, Kristen, Budha dan Konghucu. Jika kita presentasekan umat beragama di Bali maka umat Hindulah yang mendominasi dengan presentase sebanyak 83% dari total kurang lebi 4 juta penduduk. Barulah setelah itu di susul dengan umat Islam sebanyak 13%, Kristen 2%, Budha 1%, dan Konghucu sebanyak 1% juga.
Walaupun penduduk masyarakat Bali sangat beragam dalam mengatut keyakinan dan bisa dikatakan di tapung dalam sebuah pulau kecil, sanagat jarang sekali akan kita temukan pertikaian-pertikaian anatar umat beragama. Hal ini dikarenakan walaupun para penduduk masyarakat Bali berbeda keyakinan tapi mereka tetap mejaga kesatuan dalam manjalin persaudaraan sebangsa.
Hal ini bisa dilihat dari pelaksanaan peribadatan umat yang ada di Bali. Di saat umat Hindu sedang melaksakan ritual atau persembahyangan maka tidak akan pernah menuai gangguan dari umat-umat beragama lainnya. Begitupun jika umat Islam sedang melaksanakn ibadah semisal solat atau lainnya, maka umat Islam tidak pernah menuai gangguan dari umat-umat launnya. Contoh riil yang kami pernah temukan adalah di saat para umat Islam melakukan pawai takbir keliling yang otomaatis akan melewati jalur-jalur yang mayoritas di tempati umat hindu, para umat Islam yang sedang melakukan pawai takbir keliling tidak pernah di ganggu sama sekali oleh umat Hindu atau yang lainnya. Malah sebaliknya mereka umat Hindu mengutus pihak keamanan adat hindu yang disebut pecalang utnuk ikut membantu mengamankan dan menertibkan pelaksanaan pawai takbir keliling sehingga kegiatan umat Islam tersebut berjalan lancar.
Selain itu kerukunan umat beragama di Bali juga bisa kita lihat dari adanya situs budaya peninggalan para leluhur masyarakat bali yang bisa kita temukan di Nusa Dua, dimana  Situs budaya tersebut di namakan Puja Mandala. Puja Mandalah merupakan suatu lokasi dimana di tempat itu akan kita temukan 5 tempat ibadah di dalam satu komplek. Ini merupakan suatu yang sangat unik di mana akan kita lihat lima tempat peribadatan umat yang berbeda dalam satu wilayah. Di sana akan kita dapati sebuah masjid yang menjadi tempat ibadah umat Islam, kemudian sebuah Pura yang menjadi tempat sembahyang umat Hindu, sebuah Gereja yang  menjadi tempat peribadatan umat Kristen, sebuah Wihara yang menjadi tempat peribadatan umat Budha dan sebuah Kuil yang menjadi tempat peribadatan umat Konghucu.
Bebrapa contoh di atas mungkin sudah cukup menjadi sebuah bukti akan kokohnya kerukunan antar umat beragama yang ada di Bali.
Jika dilihat dari sejarah, kerukunan antar umat beragama di Bali memang mesra dan harmonis, hidup berdampingan satu sama lainnya telah diwarisi secara turun temurun sejak 500 tahun silam. Semua itu didasari atas nama cinta damai dari seluruh umat lintas agama untuk menjunjung tinggi rasa kesatuan dan persatuan bangsa yang menjadi salah satu sila pada idiologi bangsa indonesia yaitu pancasila.
Oleh karena itu hingga saat ini semua komponen umat beragama selalu terus menerus menjaga dan melestarikan sebuah warisan yang belum tentu di miliki oleh masyarakat provinsi lainnya, yaitu kerukunan antar umat beragama.Â