Saat kita berada dalam kumpulan, kita harus mematuhi aturan yang ada pada kumpulan tersebut. Mematuhi aturan menjadikan keadaan menjadi tertib.Â
Kebiasaan antri ini mudah-mudahan dapat membudaya sehingga terwujud kedamaian dan ketertiban. Budaya antri jika telah menginternalisasi dalam hidup kita akan lebih teratur dalam kehidupan.Â
Rabu, 24-5-2023 jadwal putra saya kontrol kesehatan gigi. Setelah tiga hari sebelumnya saya konfirmasi untuk kesediaan hadir. Saya pun mendapat jatah antrian. Namun saya harus tetap mengambil nomor antrian pada hari H.Â
Waktu kontrol Rabu itu, saya terlambat sekitar 20 menit. Saya terlambat karena mengkondisikan keluarga saya di rumah. Ternyata keterlambatan 10 menit ini lumayan berdampak juga. Saya mengalami kemacetan dalam perjalanan dari rumah menuju rumah sakit yang saya tuju.Â
Saya tiba di rumah sakit pukul 07.20. Kontrol sebelumnya saya sampai di rumah sakit pukul 07.00. Keterlambatan 20 menit ini berdampak pada nomor antrian yang saya peroleh untuk antrian berkas dengan antrian ke 19. Kalau kontrol sebelumnya saya dapat antrian ke 1. Saya terima konsekuensi ini. Saya mendapat nomor antrian yang lumayan karena keterlambatan yang saya amati.Â
Sambil menunggu dipanggil. Saya mengamati sekeliling saya. Ternyata ada yang antrian lebih-lebih dari saya. Antriannya sampai 100 lebih. Berarti antrian 19 masih beruntung. Saya mengucap syukur dalam hati saya. Saya pun mengamati orang-orang yang menunggu antrian sabar karena menurut saya mereka sudah memahami pentingnya budaya antri demi ketertiban.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H