Surabaya, 9 Desember 2024 -- Riyu Exambro, inovasi teknologi yang dirancang untuk mendukung pemebelajaran siswa, kini mulai diterapkan di lingkungan pendidikan sebagai alat pendukung dalam Penilaian Sumatif Akhir Semester (PSAS). Penggunaan aplikasi ini menuai beragam tanggapan dari siswa, yang merasahkan baik keunggulan maupun kendala dalam pelaksanaannya.
Penggunaan Riyu Exsambro sebagai PSAS di SMPN 9 Surabaya menjadi perhatian para siswa. Teknologi ini membantu mempermudah pelaksanaan ujian berbasis digital, meskipun masih menyisikan beberapa tantangan di lapangan.
Berdasarkan wawancara dengan siswa, Riyu Exambro dinilai memiliki kelebihan yang diapresiasi oleh banyak siswa, yaitu mampu meningkatkan kedisiplinan. "Aplikasi ini sangat ketat dan membuat siswa lebih serius, sehingga membuat siswa sulit untuk menyontek dalam mengerjakan soal secara mandiri, karena penomeran soal yang ditampilkan diacak" ungkap April siswa kelas VIII.
"Sebagai mahasiswa PPL yang bertugas mengawasi ujian menggunakan Riyu Exambro, merasa aplikasi ini sangat membatu dalam menciptakan ujian yang lebih tertib dan transparan. selain itu, dengan adanya timer yang terlihat jelas oleh siswa, mereka lebih fokus dan terorganisir dalam menyelesaikan ujian. Secara keseluruhan, aplikasi ini mempermudah pengawas dan memastikan ujian berjalan dengan adil" ungkap mahasiswa PPL dari Universitas Trunojoyo Madura.
Di sisi lain, beberapa siswa mengungkap kendala teknis selama ujian berlangsug. "Kadang aplikasinya agak lambat kalau jaringan internetnya lemah, jadi ada rasa panik karena khawatir waktunya habis dan jawaban sebelumnya hilang" ujar Ridho siswa kelas VII. Siswa lainnya, seperti Jeki dari kelas VIII, menambahkan bahwa "Aplikasi Riyu Exambro boros baterai, sehingga siswa yang ponselnya memiliki kendala pada daya baterai sering kesulitan dalam mengerjakan karena terbatasnya steker listrik, serta terkadang beberapa siswa tidak dapat keluar dari aplikasi saat penegerjaan sudah selesai". Ujar Amira "Aplikasi Exambro ini membuat gawai cepat panas dan lambat atau dapat membuat gawai tidak ada respon, sehingga menyulitkan pengguna untuk menekan atau menggunakan aplikasi secara normal".
Aplikasi ini telah memeberikan banyak kemudahan dalam pelaksanaan ujian berbasis digital. masih banyak yang perlu diperbaiki sebagai evaluasi. Oleh karena itu, SMPN 9 Surabaya dapat melakukan evaluasi lebih lanjut terkait infrastruktur teknis dan memberikan sosialisasi yang lebih baik kepada siswa agar penggunaan aplikasih dapat lebih optimal dan minimalisir kendala yang ada.
Sebagai mahasiswa PPL yang ikut serta dalam pengawasan ujian memberikan saran untuk pengembangan kedepannya dalam melaksanakan PSAS adalah sekolah dapat membuat aplikasi sendiri sebagi alat penilaian siswa kedepannya. serperti adanya aplikasi yang memiliki fitur perekam video saat siswa mengerjakan ujian. fitur ini akan membantu meningkatkan keamanan dan mengurangi kemungkinana siswa melakukan kecurangan, seperti siswa menyontek, dengan membetrikan pengawasan yang lebih transparan dan akurat. Selain itu, perekaman video dapat menjadi alat yang berguna bagi pengawasan untuk memantau secara langsung perilaku siswa selama ujian, sehingga menciptakan suasana ujian yang lebih adil dan terkontrol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H