Mohon tunggu...
Indri Putri
Indri Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Risiko Penularan Penyakit HIV pada Kelompok Pekerja Seks Komersial (PSK)

13 Juli 2024   21:33 Diperbarui: 13 Juli 2024   21:52 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kasus penyakit HIV saat ini masih menjadi issu dan masih banyak orang berstigma negatif pada penderita HIV. Menurut (WHO, 2023) kasus terkait penyakit HIV di wilayah Asia Tenggara diperkirakan 3,9 juta orang [3,4-4,6 juta] hidup dengan HIV pada tahun 2022, 81% [70-94%] di antaranya akan mengetahui status HIV mereka dan 65% [57-76%] akan menjalani pengobatan.[53-71%] telah menekan viral load. Diperkirakan 2,6 juta orang menerima terapi antiretroviral pada tahun 2022.

Diperkirakan 110.000 [85.000--160.000] orang akan terinfeksi HIV pada tahun 2022.Selain itu, jumlah orang yang terinfeksi HIV di semua kelompok umur akan menurun dari 0,12 [0,09-0,16] pada tahun 2010 menjadi 0,06 [0,04-0,08] per 1.000 orang tidak terinfeksi pada tahun 2022. 85.000 [62.000-120.000] kematian disebabkan oleh penyebab terkait HIV pada tahun 2022, penurunan sebesar 63,4% dari tahun 2010. Sedangkan menurut (Kemenkes, 2023a)Kementerian Kesehatan memperkirakan jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia yang terdaftar akan melebihi 500.000 pada September 2023.

Namun, dari sekian banyak kasus HIV/AIDS yang tercatat, sekitar 69,9 persen pasien yang terkena dampaknya adalah berusia produktif antara 25 dan 49 tahun. Jumlah ibu rumah tangga yang tertular HIV juga semakin meningkat dari tahun ke tahun. 

Meski ada kemungkinan mereka tertular dari suaminya, namun ada pula ibu rumah tangga yang  menjadi pekerja seks komersial karena  kesulitan keuangan di rumah. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa di Asia Tenggara kasus HIV pada tahun 2010 mengalami penurunan. Sedangkan di Indonesia penyakit HIV mengalami peningkatan disetiap tahunnya. Penyakit HIV merupakan penyakit menular seksual yang di sebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus. HIV adalah golongan retrovirus yang menginfeksi sel darah putih manusia dan menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh (Nela et al., 2023)

Menurut (Kemenkes, 2023b) tanda-tanda umum gejala HIV yang terjadi pada tahap awal adalah: 

  • Stomatitis atau sariawan
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Sakit tenggorokan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Nyeri otot
  • Ruam kulit
  • Kelenjar ketuban bening
  • Keringat di malam hari

Menurut Nasronudin (2007,dalam (Hidayati, 2020) adapun faktor risiko terjadinya infeksi HIV antara lain :

  • Perilaku berisiko tinggi seperti: melakukan hubungan seksual dengan pasangan berisiko tinggi tanpa menggunakan kondom,pengguna anestesi intravena, terutama bila berbagi jarum suntik tanpa sterilisasi yang tepat,hubungan seksual berisiko, seperti berganti-ganti pasangan, pasangan seksual dari orang yang diketahui terinfeksi HIV,
  • Memiliki riwayat penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS).
  • Riwayat  transfusi darah berulang kali tanpa menjalani pemeriksaan skrining.
  • Riwayat trauma kulit, tato, tindik, atau sunat dengan alat yang tidak steril.

Dalam pernyataan diatas,bahwa perilaku beresiko tinggi yang dimaksud salahsatunya PSK. Penyakit ini sangat rentan ditularkan pada kelompok PSK. Dikarenakan rutinitas seksual yang tinggi. Pekerja seks komersial atau sering disebut PSK merupakan sekelompok pekerja yang menjual jasa untuk berhubungan seks untuk mendapatkan uang. Para pekerja seks komersial tidak selalu memperhatikan resiko jangka panjang yang akan terjadi seperti penyakit menular seksualdikarenakan hal tersebut tuntutan ekonomi untuk kebutuhan sehari-hari. PSK di Indonesia cukuplah tinggi,bahkan sekarang ini anak usia dibawah umur sudah menjadi pekerja seks komersial. Pada zaman sekarang ini,teknologi banyak yang disalagunakan untuk hal yang negatif contohnya seperti aplikasi michat yang digunakan sebagai sarana prostitusi online Oleh karena itu, perawat sangat berperan penting dalam pencegahan penularan penyakit HIV.

Intervensi keperawatan komunitas dalam pencegahan penyakit HIV (Asti Nuraeni, 2023) : 

Pendidikan kesehatan merupakan suatu proses perubahan perilaku yang dinamis, dan perubahan ini bukan  sekedar proses atau serangkaian langkah dalam penyampaian muatan teoritis dari satu orang ke orang lain. Perubahan tingkah laku karena kesadaran  individu, kelompok, atau masyarakat itu sendiri. Seperti promosi kesehatan tentang penyakit HIV.

  • Proses kelompok

Kelompok  dan masyarakat dipengaruhi oleh faktor pendidikan, pengetahuan pribadi, media massa, dan tentunya setelah pembelajaran dari masa lalu dapat dideteksi dan dicegah.

  • Kolaborasi atau kemitraan

Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat memerlukan kemitraan yang saling menguntungkan atau menguntungkan dan diperlukan kolaborasi dengan pemangku kepentingan masyarakat. Seperti bekerja sama dengan perangkat desa maupun kader di wilayah tersebut dalam membnetuk komunitas pembenrantasan penyakit HIV.

  • Pemberdayaan

Memberdayakan masyarakat dalam pembentukan pengetahuan baru, menggunakan daya otonomnya untuk berperan aktif dalam kegiatan preventif mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat.

  • Intervensi spesialis

Pemberian asuhan dengan menggunakan keterampilan khusus berupa intervensi keperawatan mandiri

Referensi : 

Asti Nuraeni, D. (2023). Buku Ajar Keperawatan Komunitas (T. M. Group (ed.)). Maha Karya Cita Utama. https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=4GnDEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=intervensi+keperawatan+komunitas+dalam+pencegahan+hiv&ots=L9Fj5DZXd7&sig=s8Vr41ViI1KB7iTnq5LHnwrJVIw&redir_esc=y#v=onepage&q=intervensi keperawatan komunitas dalam pencegahan hiv&f=true

Hidayati, A. N. (2020). Manajemen HIV/AIDS: Terkini, Komprehensif, dan Multidisiplin. Airlangga University Press. https://www.google.co.id/books/edition/Manajemen_HIV_AIDS_Terkini_Komprehensif/hhrIDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=0

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun