Mohon tunggu...
INDRI MUKTIASIH
INDRI MUKTIASIH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM 55522120016 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pajak Internasional dan Pemeriksaan Pajak - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kuis 8-Pemeriksaan Pajak-Puisi Satire Keadilan Pajak dan Korupsi

21 Mei 2024   17:03 Diperbarui: 21 Mei 2024   17:03 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : PPT Prof. Apollo

Di negeri ini, mereka bicara keadilan,
Dengan mulut manis penuh janji mulia,
Menghitung pajak dari keringat rakyat,
Tapi tangan mereka, menyembunyikan harta.

Di balik senyum dan pidato yang gemilang,
Ada dusta yang terbungkus rapi,
Angka-angka di laporan tampak terang,
Namun di sudut gelap, korupsi merayap sunyi.

Jalanan berlobang, sekolah reyot menanti,
Padahal pajak mengalir tanpa henti,
Tapi ke mana uang itu pergi?
Masuk ke kantong pejabat yang tak pernah puas hati.

Mereka berbicara tentang pembangunan,
Tentang jalanan yang harus diperbaiki,
Namun di balik meja, mereka menghitung uang,
Tanpa malu mengisi kantong pribadi.

Di negeri ini, ditangan yang berkuasa,
Undang-undang adalah mainan,
Keadilan diperjualbelikan,
Bagi mereka yang memiliki kepentingan.

Rakyat kecil yang setia membayar,
Mengharap fasilitas yang dijanjikan,
Tapi yang mereka dapat, hanya bayangan,
Janji-janji yang hilang entah kemana.

Rumah sakit yang penuh sesak,
Sekolah tanpa buku dan kursi,
Pembangunan hanyalah mitos belaka,
Sementara dikursi empuk, para oknum pejabat tertawa riang.

Keadilan, kata mereka, adalah prioritas,
Tapi keadilan bagi siapa?
Bagi mereka yang duduk di kursi empuk,
Atau bagi kita, yang hanya bisa meratap?

Para pejabat dengan wajah polos,
Bersumpah atas nama negeri,
Namun sumpah itu hanyalah topeng,
Menutupi niat busuk dan tipu daya.

Di negeri ini, keadilan hanya ilusi,
Sebuah cerita yang sering diulang,
Tapi dalam realitas yang kejam,
Hanya korupsi yang nyata dan terus berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun