Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan memiliki dampak positif yang begitu besar bagi pasien dan para ahli tenaga kesehatan, selain itu dengan adanya Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan masyarakat semakin mudah untuk mengakses layanan kesehatan. Perkembangan IPTEK di dunia kesehatan berkembang sangat pesat mengikuti global atau zaman, Artificial Intelligence mampu mengobati, mencegah penyakit, serta memberikan pelayanan kesehatan yang mudah.
Terdapat 68,7% penduduk di Indonesia yang menggunakan kecerdasan buatan untuk pengobatan kesehatan mereka. Keuntungan dan penggunaan dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Komunikasi atau IPTEK di bidang kesehatan, diataranya:
1. Meningkatkan akurasi analisa patalogi.
2. Efisiensi beban rekam medis.
3. Mengurangi risiko resistensi antibiotik.
4. Pengobatan kanker melalui terapi gen.
5. Robot untuk operasi bedah.
Selain kelima keuntungan dan penggunaan di atas, banyak manfaat lain yang dirasakan oleh banyak pihak, mulai dari pasien, para ahli tenaga medis, peneliti, dan masyarakat luas. Artificial Intelligence dapat lebih cepat menemukan penyakit atau gejala yang timbul.Â
Walaupun banyak manfaat yang didapatkan dengan adanya Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan, kita diharuskan untuk tidak menyalahgunakan teknologi ini agar tidak ada pihak yang dirugikan serta diri sendiri. Kebijakan dalam penggunaan Aritificial Intelligence sangat diharuskan, karena pada zaman era digital saat ini tidak sedikit orang-orang tidak bertanggungjawab yang menyalahgunakan adanya teknologi kecerdasan buatan untuk keuntungan diri sendiri sehingga merugikan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H