Mohon tunggu...
INDRI JATININGTYAS
INDRI JATININGTYAS Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 Pamotan

saya seorang guru mapel bahasa di salah satu sekolah kabupaten Rembang Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Berbasis Masalah

21 November 2023   11:13 Diperbarui: 21 November 2023   11:27 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu problem based learning?

Pendidikan adalah salah satu hal penting dalam kehidupan umat manusia. Pendidikan membantu manusia untuk mengembangkan kemampuan dan potensi diri, serta membuka peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan memiliki pendidikan terutama tidak mudah ditipu oleh orang yang memiliki niat jahat. Selain itu, Pendidikan adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembelajaran dan guru. Guru di era sekarang ini tidak hanya guru didalam kelas namun perannya dapat ditemukan melalui media internet seperti google dan youtube. Sedangkan pembelajaran merupakan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dimana saja.

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Tujuan dari pembelajaran adalah untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik, yaitu memperoleh ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai metode dan teknik, seperti pembelajaran proses pembelajaran, yaitu teori pengkondisian klasik, pengkondisian operan, dan pembelajaran sosial.

Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah. Model pembelajaran ini lebih tepat dilaksanakan dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran tradisional karena dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan ketrampilan intelektual. Pembelajaran berbasis masalah menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran berbasis maslah, siswa bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata. Pembelajaran berbasis masalah mendorong siswa untuk aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan. Pembelajaran berbasis masalah juga dapat membantu siswa meningkatkan keterampilan dalam pemecahan masalah. PBL sangat cocok digunakan untuk pembelajaran dalam kurikulum merdeka sekarang ini.

Dalam konteks pembelajaran bahasa Jawa elemen membaca puisi jawa (guritan), PBL dapat digunakan untuk meningkatkan ketrampilan membaca dalam bahasa Jawa. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa PBL efektif dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran berbicara dalam bahasa Jawa

PBL dapat membantu mengubah mindset peserta didik tentang belajar bahasa Jawa, meningkatkan motivasi belajar, dan memanfaatkan media pembelajaran seperti tayangan video dan lagu populer untuk memperkaya pembelajaran.

Selain itu, PBL juga dapat digunakan dengan memanfaatkan media seperti video untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam konteks pembelajaran bahasa Jawa

Menurut saya, PBL dapat menjadi pendekatan yang efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara dalam bahasa Jawa. Dalam pengaplikasian kegiatan pembelajaran yang saya lakukan pada elemen membaca puisi Jawa (guritan) peserta didik sangat antusias saat memilih dan menyajikan puisi yang sudah mereka diskusikan dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok mereka mencari kata-kata sukar terlebih dahulu untuk memahami makna dari puisi yang mereka telah pilih. Kemudian mereka menyajikan hasil membaca puisi jawa (guritan) dengan penghayatan karena mereka sudah mengetahui maknanya terlebih dahulu. Jangan lupa setelah peserta didik menyajikan hasil guru memberikan evaluasi dan refleksi hasil kegiatan mereka. Untuk rencana tindak lanjut peserta didik membuat video praktik membaca puisi untuk dikumpulkan. Hal tersebut dapat meningkatkan berpikir kritis peserta didik, meningkatkan rasa gotong royong dengan teman saat mengerjakan tugas, dan kreatif saat melakukan pengeditan praktik membaca puisi Jawa (Guritan). Peserta didik dapat memanfaatkan gawai yang mereka miliki untuk mengerjakan tugas dengan kreatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun