Mohon tunggu...
Indel
Indel Mohon Tunggu... -

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Maraknya Jilbab Magang di Kalangan Wanita

12 November 2014   13:28 Diperbarui: 12 Agustus 2015   04:50 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia sebagai pemeluk agama Islam terbesar bisa dipastikan banyak yang sudah menggunakan jilbab. Sekarang ini, jilbab banyak disalahkan artikan hanya sebagai penutup bagian rambut saja tanpa mengerti arti jilbab yang sesungguhnya dalam pandangan Islam. Apalagi banyak desainer Indonesia yang minim pengetahuan tetang Islam yang memadu madankan jilbab dengan berbagai style atau gaya yang menarik. Jelas itu belum tentu benar jika pakaian dan jilbab mereka tak sesuai dengan aturan Islam.

Minimnya pengetahuan tentang arti jilbab yang sesungguhnya membuat pengguna jilbab sering bongkar pasang jilbab. Sangat mudah dijumpai dimana-mana fenomena ini. Para siswa, mahasiswa, karyawan, selebriti inilah yang sering melakukanya.Di aktivitas keseharian mereka keluar rapi dengan menggunakan pakaian sopan serta jilbabnya tetapi mereka dengan senang hati membuka jilbabnya di media sosial. Contohnya seorang mahasiswi memakai jilbab saat di kampus, dia keluar rumah sebentar saja menggunakan jilbabnya. Tetapi di media sosial seperti Facebook, Twitter, BBM, dia memasang foto dengan melepas jilbabnya. Lalu mengapa mereka berperilaku demian?

Jelas, wanita memang hakikatnya selalu ingin terlihat cantik dan di perhatikan. Hal seperti inilah salah satu bukti bahwa mereka ingin diperhatikan dan dipuji kecantikanya. Di media sosial dengan leluasa para laki-laki bisa melihat bagian aurat yang seharusnya ditutupi tersebut. Tetapi apa kata mereka yang sering bongkar pasang jilbab? Mereka justru bangga dan senang karena mendapat pujian cantik dari para laki-laki. Selebriti yang seharusnya dijadikan sebagai contoh kalangan wanita muda justru banyak yang bongkar pasang jilbab. Alasan tuntunan profesi yang biasanya membuat mereka dengan seenaknya mereka melepas jilbabnya dan jelas mereka rela melepas jilbabnya karena tergiur uang banyak.

Perilaku pengguna jilbab yang sering bongkar pasang tentu akan mendapat citra yang buruk dari berbagai kalangan. Terutama bagi orang-orang yang kurang paham dan bukan dari agama Islam. Jilbab yang seharusnya dijadikan sebagai salah satu simbol yang menunjukan diri kita sebagai muslim malah dengan seenaknya dipakai dan dilepas. Tentu perilaku demikian harus kita hindari. Jilbab bukan sekedar untuk mengikuti trend atau hanya sekedar mengikuti orang lain tetapi perintah menutup aurat memang perintah langsung dari Allah.

Sebagai wanita muslim, ayolah kita belajar bersama-sama untuk menjadi agen muslim yang baik. Salah satunya dengan tetap menggunakan jilbab dan selalu beristiqomah memakainya. Memakai jilbab bukan dengan memperbaiki hati dulu tetapi dengan menggunakan jilbab dulu barulah jilbab kita jadikan pedoman atau alasan malu jika berbuat hal yang melenceng dari ajaran Islam. Perbanyak membaca ajaran atau aturan dalam Islam agar kita tidak salah kaprah memaknainya. Memakai jilbab bukan karena siapa-siapa tetapi karena takut dan patuh dengan ajaran Allah.

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun