Mohon tunggu...
Indri CahyaGunawan
Indri CahyaGunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pakan-Purworejo

Manajemen UM 18 Ngantang-Malang

Selanjutnya

Tutup

Money

Cermat Melihat Prospek UMKM: Mahasiswa UM Ikut Andil Dalam Inovasi Produk Kerupuk Lempeng Guna Menaikkan Income UMKM Desa Purworejo Kecamatan Ngantang

18 Juni 2021   21:00 Diperbarui: 19 Juni 2021   11:19 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malang-- Beragam wujud ide atau karya pengabdian masyarakat yang dilakukan mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang bertujuan untuk memberikan dampak yang positif dan memberikan perubahan yang berguna bagi masyarakat. Salah satu ide yang muncul adalah ikut terjun dalam proses inovasi produk kerupuk Lempeng di Desa Purworejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Dukungan ide inovasi ini berawal dari salah satu mahasiswa Univesitas Negeri Malang (UM) yang bernama Indri Cahya Gunawan yang sedang menjalankan KKN dan diberikan tugas oleh Bapak Andika Bagus Nur Rahma Putra S.Pd, M.Pd selaku dosen pembimbing lapangan (DPL) yang menyarankan setiap mahasiswa untuk melakukan program kerja mandiri, serta dibantu oleh salah satu perwakilan dari Karang Taruna Dusun Pakan yang bernama Cindy Dinda Ayuni. Kami memiliki visi yang sama yaitu untuk membantu menaikkan income dan mengembangkan UMKM yang ada di Desa Purworejo. 

Senin (14/6)-- Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang dibantu oleh pemuda Karang Taruna langsung terjun untuk mensosialisasikan programnya pada salah satu unit UMKM yang aktif beroperasi pada hari Senin, 14 Juni 2021. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada pukul 18.00 WIB, untuk menjelaskan program kerja yang nantinya akan dilaksanakan. Alhasil, pelaku usaha UMKM tersebut menyambut hangat dan menerima dengan baik maksud dari program kerja tersebut. Dalam sosialisasi tersebut, Indri Cahya Gunawan selaku Mahasiswa Universitas Negeri Malang beserta Cindy Dinda Ayuni selaku perwakilan karang taruna memberikan gambaran atau langkah-langkah yang nantinya akan dilaksanakan yaitu, membuatkan label UMKM, melakukan inovasi produk dengan menambahkan berbagai macam cita rasa pada produk seperti rasa balado, jagung bakar, jagung manis, dan keju. Kemudian, untuk menarik perhatian dari calon konsumen kami juga melakukan perubahan bentuk dari produk kerupuk lempeng yang awalnya berbentuk segitiga dengan ukuran panjang sisi 20 cm dengan lebar 25 cm, menjadi bentuk persegi  dengan ukuran panjang 5 cm dan lebar 5 cm. Perubahan ukuran ini bertujuan untuk mempermudah proses packaging yang awalnya besar dan sulit untuk dibawa ke mana-mana menjadi lebih kecil dan tentunya dapat menarik perhatian konsumen. 

Kemudian kegiatan dilanjutkan pada hari Selasa (15/6) pukul 08.00 WIB kami mulai membantu proses produksi. Kegiatan tersebut melibatkan pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) yang bergerak dibidang sentra industri kerupuk Lempeng. Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan adalah pencampuran adonan, kemudian memasak kerupuk lempeng dengan dimasukkan ke loyang kemudian dikukus, selanjutnya adalah proses pelepasan kerupuk dari loyang dan tahap yang selanjutnya adalah penjemuran kerupuk. Pada pukul 12.00 WIB kerupuk yang sudah dijemur tersebut kemudian digunting dengan ukuran panjang 5 cm dan lebar 5 cm. Tahap selanjutnya, kerupuk yang sudah digunting dijemur kembali selama 1 hari penuh sampai kerupuk lempeng tersebut benar-benar kering.

Dokpri
Dokpri
Pada hari ketiga yaitu hari Rabu (16/6), Pukul 18.00 kegiatan yang dilakukan adalah menggoreng kerupuk lempeng dan menambahkan berbagai macam rasa seperti rasa balado, jagung bakar, jagung manis, dan keju. Kemudian, tahap selanjutnya adalah melakukan pengemasan dengan menggunakan standing pouch agar produk terlihat lebih menarik. Setelah kami menyelesaikan tugas dengan baik, kami mendapat laporan dari pemilik UMKM yang bernama Lilik Siswati. Ibu Lilik Siswati menegaskan bahwa hasil inovasi produk ini dinilai berhasil. Hal ini dibuktikan bahwa awalnya anaknya yang bernama Rama Aditya dan Reno sama sekali tidak menyukai produk kerupuk lempeng. Namun dengan inovasi ini mereka sangat menyukai produk tersebut bahkan tetangga dari Ibu Lilik sendiri juga ikut merasakan produk kerupuk lempeng tersebut dan langsung memesan kerupuk tersebut. "Semoga dengan inovasi seperti ini, volume penjualan dapat meningkat sehingga income penjualannya naik dan usahanya bisa berkembang”,Ujar Ibu Lilik Siswati. Kemudian acara diakhiri dengan sesi foto bersama dengan Ibu Lilik pada Pukul 20.30 WIB.

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun