Kegiatan yang dilaksanakan sebagai program kerja akademik dari mahasiswa Asistensi Mengajar, program studi S1 Pendidikan Biologi angkatan 2023 yaitu membuat "Ecoprint". Penerapan ecoprint merupakan salah satu sarana yang dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam aspek seni dan berwirausaha. Kegiatan tersebut melibatkan beberapa siswa kelas X di SMA "Islam" Malang diantaranya kelas XD, XE, dan XG dengan total 97 siswa. Kegiatan ini dilaksanakan pada akhir pertemuan setelah materi keanekaragaman hayati yang dipelajari pada bulan oktober 2023 pekan ke-2 dan ke-3. Terlaksananya kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam hal mengenalkan solusi alternatif penggunaan teknik pewarnaan dan motif batik yang ramah lingkungan.
Ecoprint yang dilaksanakan di SMA "Islam" Malang merupakan teknik pewarnaan  alam  dengan  menempel  bentuk  asli  bagian tumbuhan  tertentu seperti  daun  dan  bunga angiospermae  sebagai motif  estetika  pada  kain. Teknik pewarnaan ini  disebut unik karena  tidak  bisa  diulang. Batik  ecoprint  memiliki  nilai  positif  dalam ranah  kelestarian  lingkungan dan berkaitan dengan salah satu tujuan dari SDGS no 8 yakni pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
Kegiatan teknik ecoprint ini melalui beberapa tahap dalam pelaksanaannya. Pertama, siswa diberikan penjelasan terkait materi keanekaragaman hayati tepatnya pada sub materi Angiospermae dengan acuan dari sumber yang relevan. Dari penjelasan tersebut, siswa diharapkan mampu mengenali karakteristik maupun jenis dari bunga atau daun angiospermae. Setelah penjelasan materi selesai, selanjutnya siswa diberikan petunjuk terkait alat dan bahan untuk pelaksanaan ecoprint pada pertemuan selanjutnya.Â
Alat dan bahan yang digunakan diantaranya ialah soda abu, tawas, kain baju polos, jilbab polos, tote bag, pemukul kayu, alas plastik, serta jenis daun dan bunga angiospermae. Pada pertemuan selanjutnya ialah pelaksanaan ecoprint setiap kelas. Guru memberikan instruksi kepada semua siswa untuk menyiapkan alat dan bahan ecoprint yang dibawa. Siswa diminta untuk membentuk pola daun dan bunga pada setiap produk. Siswa didorong untuk mengerjakan proyek dengan baik dimulai dari proses berlangsungnya hingga pengumpulan hasil akhir.Â
Masing-masing kelompok mengerjakan tugas dengan baik. Hasilnya sangat bervariatif sesuai kreatifitasnya. Setelah pembuatan selesai, siswa diharapkan untuk mengumpulkan hasil karyanya kepada guru asistensi mengajar. Pada kegiatan ini diharapkan mampu mengasah skill kreativitas siswa dalam seni seperti dalam penentuan warna jenis daun dan bunga yang dipakai, serta bentuk dari pola ecoprint pada produk yang dihasilkan.
Dalam pelaksanaannya, tentu tidak terlepas dari beberapa hambatan. Hambatan yang dirasakan pada saat pelaksanaan ecoprint ialah Sempat melebihi dua jam pelajaran, dikarenakan terkendala setiap kelompok hanya membawa satu pemukul saja sedangkan terdapat tiga macam produk harus dihasilkan yakni kain baju polos, jilbab polos, dan tote bag. Selain masalah keterbatasan waktu, terdapat kelompok yang produknya gagal dikarenakan dalam proses pemukulannya terlalu keras hingga menyebabkan produknya robek.Â
Selain itu, terdapat pula kelompok yang warnanya tidak muncul. Hal ini dapat disebabkan ketika peletakan daun dan bunganya terbalik serta pemilihan jenis daun dan bunganya kurang tepat. Pemilihan jenis kain yang kurang tepat juga dapat menyebabkan warna dan motif daun tidak terlihat secara maksimal.
Dari adanya beberapa kendala dalam pelaksanaannya, maka solusi yang dapat dilakukan untuk kemudian hari ialah pada pra pelaksanaan, mahasiswa Asistensi Mengajar atau Guru lebih menekankan kepada siswa terkait jumlah alat dan bahan yang perlu dibawa. Ketika jumlah alat dan bahan memadai, maka waktu yang digunakan untuk pelaksanaan ecoprint menjadi lebih efektif. Selain itu jenis daun dan bunga yang tepat juga penting untuk diperhatikan.Â
Ketebalan daun, kepekatan warna daun, serta kadar air pada daun sangat mempengaruhi hasil teknik ecoprint. Serta untuk meminimalisis terjadinya kegagalan dalam pelaksanaan ecoprint ialah pemilihan jenis kain yang sesuai. Tidak semua jenis kain dapat digunakan untuk teknik pewarnaan dan motif ecoprint, Khususnya kain yang memiliki daya serap rendah. Adapun hal yang penting untuk dilakukan ialah selalu melakukan pengawasan kepada setiap siswa dalam proses pemukulan tanaman agar produk yang dihasilkan baik.