Surabaya - Beberapa hari lagi event akbar berskala internasional, Preparatory Committee (PrepCom) 3 for UN Habitat III akan diselenggarakan di kota Surabaya. Konferensi UN Habitat yang  diprakarsai oleh PBB ini  pelaksanaannya rutin setiap 20 tahunan. Dalam event tersebut berbagai isu - isu penting, meliputi lingkungan perumahan, permukiman dan perkotaan dibahas guna menghasilkan suatu kesepakatan yang bersifat global. Konferensi UN Habitat sebenarnya telah digelar sebanyak dua kali yaitu, pada tahun 1976 dan tahun 1996. Pada tahun 2016 ini, penyelenggaraannya di Equador. Namun sebelum itu, didahului dengan Prepcom 3 UN Habitat III di Surabaya.
Apabila melihat periode waktu pelaksanaan, tentu kegiatan tersebut merupakan momen langka, sekaligus strategis bagi tuan rumah, yakni kota Surabaya, maupun Indonesia. Pasalnya, ketika kegiatan tersebut berlangsung perhatian seluruh negara-negara di dunia akan tertuju pada serangkaian kegiatan yang ada pada Prepcom 3 for UN Habitat III. Kenapa memilih Surabaya ? Barangkali bukan hal mudah jika ingin menjadi tuan rumah. Sudah pasti, proses penunjukkan tersebut berdasarkan pada pertimbangan yang sangat matang dan selektif, terutama merujuk pada kelayakan dan prestasi yang diraih oleh kota yang bersangkutan, dengan harapan bisa dijadikan percontohan bagi wilayah perkotaan di negara-negara lainnya.
Sebenarnya, tak salah jika UN Habitat menunjuk Kota Pahlawan ini sebagai tuan rumah. Karena, sederet prestasi terbukti berhasil diraih oleh kota Surabaya di bawah kepemimpinan Tri Rismaharini, sejak ia memegang jabatan Walikota di Tahun 2010 bersama wakilnya Bambang DH, maupun ketika masa jabatannya yang kedua, dengan Wakilnya Whisnu Sakti Buana. Sejumlah penghargaan yang berhasil direngkuh Pemerintah Kota Surabaya, bukan saja berskala nasional, namun juga internasional. Beberapa prestasi internasional yang didapat Walikota dan Kota Surabaya tersebut, diantaranya :
1. Penghargaan Kota Berkelanjutan ASEAN, 2012
2. Penghargaan Kota terbaik Se-Asia Pasifik versi Citynet, 2012
3. Mendapatkan 2 Penghargaan tingkat Asia Pasifik dalam FutureGov Award 2013, yakni berkaitan dengan data center melalui Data Center    Pemerintah Kota Surabaya dan Data Inclusion melalui Broadband Learning Center (BLC). Menyingkirkan 800 kota di Asia Pasifik.
4. Nominasi 10 wanita paling inspiratif 2013 versi Majalah Forbes pada tahun 2013
5. Taman Bungkul mendapatkan penghargaan pada tahun 2013 The Asian Townscape Award dari PBB
6. Tri Rismaharini mendapatkan penghargaan Mayor of the Month sebagai wali kota terbaik pada Februari 2014
7. Meraih penghargaan Socrates Award kategori Future City dari European Business Assembly (EBA) pada April 2014.
Dengan sederet prestasi itu, dampaknya nama Kota Surabaya dan Risma otomatis semakin meroket. Namun demikian, beragam prestasi dunia tersebut tentu tak luput dari kerja keras dan kegigihan Walikota bersama jajaranya dalam mengubah wajah kota dan menata masyarakatnya guna mewujudkan lingkungan kota yang hijau, nyaman, maju berikut kondisi warganya yang sehat nan sejahtera. Tentu, upaya yang luar biasa untuk mewujudkan kota metropolitan idaman memerlukan pengorbanan tenaga, kemampuan manajerial, visi dan komitmen yang kuat. Tak heran, untuk merealisasikannya Risma rutin blusukan, memantau kondisi wilayahnya dan masyarakatnya.Â