Mohon tunggu...
Indriati Alia Permadani
Indriati Alia Permadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

PGMI D'21

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksplorasi Sejarah dan Keindahan Candi Sumberawan

19 September 2023   18:03 Diperbarui: 19 September 2023   18:07 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Candi Sumberawan berlokasi di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi Sumberawan ini memiliki bentuk yang sangat unik, yakni hanya berupa sebuah stupa. 

Candi ini tergolong istimewa karena candi berbentuk stupa sangat jarang ditemui di Jawa Timur. Pemandangan di sekitar candi juga sangat indah karena dikelilingi oleh tanaman pinus. candi bercorak Buddha ini berada pada ketinggian 650 mdpl. 

Materialnya terbuat dari batu andesit yang awet. Luas candi ini sendiri 6,25 meter persegi dan tingginya seitar 5,23 meter. Menurut juru kunci candi, nama Sumberawan berasal dari dua kata yakni sumber dan rawan. Artinya kurang lebih sumber yang berasal dari rerawan atau rawa-rawa.

Berdasarkan sejarahnya, Candi Sumberawan ini merupakan peninggalan yang berasal dari sekitar abad 14 atau awal abad 15. Dalam prasasti Negarakertagama disebutkan bahwa, Candi Sumberawan diidentifikasikan sebagai Kasurangganan atau Taman Surga Nimfa dan telah dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk dari Majapahit pada tahun 1359. Candi Sumberawan pertama kali ditemukan pada tahun 1904 dan pada 1937 diadakan pemugaran oleh pemerintahan Hindia Belanda pada bagian kaki candi.

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Menurut juru kunci, kawasan Sumberawan dahulu disebut  sebagai Tanah Kasurangganan atau Tanah Bidadari yang dipercaya terdapat sumber air yang biasa disambangi para bidadari. Letaknya berada di lereng Gunung Arjuna, dengan ketinggian 650 meter di atas permukaan laut. 

Di area candi juga terdapat sumber air yang konon katanya dianggap suci oleh masyarakat sekitar. Air suci tirta amerta ini bahkan sering menjadi bagian dari prosesi perayaan Waisak umat Budha. Diyakini dapat membuat seseorang menjadi awet muda, banyak pengunjung yang mencoba untuk mengambil air dan minum langsung dari sumber air dekat candi tersebut.

Perjalanan menuju Candi Sumberawan dihiasi dengan kehidupan masyarakat desa dengan latar pegunungan. Di tepian jalan yang kecil, bergelombang, dan berbatu. 

Untuk jadwal operasional, jam buka Candi Sumberawan ini setiap hari Senin-Minggu pada pukul 08.00 dan tutup pukul 16.00 WIB. Untuk tiket masuk harganya sangat terjangkau yakni 5.000/orang dan biaya parkir sebesar 2.000 untuk motor. Meskipun berlokasi di tengah area hutan, anda tidak akan sulit menemukan fasilitas memadai di area candi seperti mushola, warung dan toilet.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun