Bagi anak-anak, memasak tidak saja menyenangkan, melainkan juga membantu perkembangan motorik mereka karena, ketika anak-anak belajar memasak secara langsung; kemampuan motorik dankemandirian dalam bekerja mereka berkembang.
Di dalam pelajaran masak-memasak yang diorganisir baik oleh orang-tua di rumah atau oleh seorang guru di sekolah, anak-anak belajar mengenal bermacam-macam bahan makanan dan bagaimana cara mengelola bahan-bahan tersebut agar menjadi makanan yang sehat bagi tubuh mereka.
Lebih baik lagi, sebelum berencana untuk masak bersama anak-anak, kita ajak mereka untuk belanja bahan-bahan makanan yang akan diperlukan. Di Pasar atau Supermarket, kita bisa secara langsung memperkenalkan kepada mereka bahan-bahan makanan yang masih segar atau yang sudah diawetkan.
Pilihlah makanan yang mudah dimasak, persiapannya tidak bertele-tele dan yang cukup menarik perhatian anak-anak. Didalam menu yang akan dibuat kita bisa mengkombinasikan antara buah-buahan dan sayur-sayuran. (Ikan-ikanan dan Daging tidak saya rekomendasikan dalam hal ini karena persiapannya memerlukan waktu yang lebih lama).
Biarkan anak-anak anda memberi nama untuk makanan yang telah mereka masak misalnya saja: Spaghetti atau Maccaroni dengan Saus Lava (maksudnya: Saus Tomat !), Pizza Bermata Dua (Pizzanya dihiasi seperti bentuk muka).....Pasti menarik dan menyenangkan bagi mereka !.
Nah...hal-hal apa saja yang harus diperhatikan ketika anak-anak belajar memasak ?
- Minimum satu orang dewasa harus mendampingi mereka.
- Mohon kepada anak-anak sebelum memulai bekerja untuk mencuci tangan dengan air dan sabun lalu memakai pelindung/tadah terbuat dari plastik atau kain agar pakaian mereka tidak kotor.
- Menggunakan sarung tangan anti panas apabila anak-anak ingin mengangkat sesuatu dari atas Kompor atau Microwave.
- Berhati-hati dengan panci atau penggorengan, usahakan pegangan panci atau penggorengan dengan posisi kebelakang supaya tidak tersentuh oleh mereka. Peganglah panci atau penggorengan erat-erat dengan memakai sarung tangan anti panas ketika mereka ingin mengaduk makanan.
- Letakkan panci atau penggorengan panas diatas alas yang terbuat dari bahan kayu.
- Jangan pernah memasukkan jari ke dalam makanan panas untuk mengetes apakah makanan tersebut sudah matang atau belum, melainkan pergunakan senduk, apabila si anak terlanjur memasukkan jarinya ke dalam makanan panas, segera rendam jari tangannya dengan air dingin/air es.
- Jangan lupa mematikan kembali Oven, Kompor Listrik atau Gas setelah dipergunakan.
- Berikan anak-anak pisau yang ujungnya bulat, tunjukan kepada mereka bagaimana cara memegang pisau yang benar dan berilah talenan yang tidak licin (dari bahan kayu).
- Terakhir, siapkan semua bahan makanan dan peralatan yang akan dipergunakan untuk memasak.
Menurut pengalaman saya pribadi, anak-anak berusia taman kanak-kanak sudah bisa diajak belajar memasak karena diusia TK, cara mereka berkomunikasi dan berkonsentrasi sudah sempurna.
Dengan memperhatikan keamanan dan ketertiban dalam bekerja di dapur, saya jamin anak-anak menjadi semangat dan berantusias selalu dalam pelajaran masak-memasak yang anda organisir.
Akhir kata, saya ucapkan ”Selamat Memasak” dengan penuh kesabaran, perhatian dan kasih sayang bersama anak-anak anda.
Hofheim im Ried, 17 April 2011
Gambar : www.coop.ch
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H