Mohon tunggu...
Indriati See
Indriati See Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

WNI bermukim di Jerman

Selanjutnya

Tutup

Money

Melirik Usaha Sol Sepatu, Pembuat Kunci dan Papan Nama di Jerman

12 Maret 2013   03:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:57 1954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_241524" align="aligncenter" width="545" caption="Tukang sol langganan"][/caption]

Kebiasaan menggunakan jasa dari Tukang sol sepatu dimulai dari rumah orang tua. Saya datang dari keluarga besar dan otomatis pengeluaran orang tuapun sangat besar untuk keperluan anak-anak mereka. Untuk mendapatkan sepatu baru, kami harus menunggu sampai Hari Raya Natal tiba. Itu berarti jika sepatu kami rusak sebelum hari Natal maka jasa Tukang sol sepatulah solusinya. Kebiasaan memperbaiki sepatu ini saya bawa sampai ke Jerman.

Tukang sol sepatu atau pembuat sepatu di Jerman disebut “Schumacher” atau "Schuhmacher" yang berasal dari dua kata; “Schuhe = Sepatu” dan “Macher = Pembuat”. Atau lazim juga disebut “Schuster”.

[caption id="attachment_241530" align="aligncenter" width="548" caption="Schumacher ca.1880"]

13630573251571595835
13630573251571595835
[/caption]

Setahu saya; kalau di Indonesia bahwa ketrampilan memperbaiki sepatu didapat dari turun temurun. Sedangkan di Jerman, untuk menjadi seorang “Schuhmacher” harus belajar selama 3 tahun dan untuk “Orthopaedie-Schumacher” selama 3,5 tahun. “Orthopaedie-Schumacher”adalah ahli pembuat sepatu untuk orang-orang yang tidak bisa menggunakan jenis sepatu dengan standard umum yang dijual di toko-toko.

10 tahun yang lalu, di desa tempat tinggal kami ada servis “Schumacher”, kami sering membawa sepatu yang rusak kesana. Beliau sangat jujur dalam memberi saran jika sepatu kami layak dibetulkan atau tidak. Hal ini mengingat tarif dari seorang “Schuhmacher” cukup mahal.

Sangat disayangkan, beliau sudah tidak bisa bekerja lagi dan menutup usahanya. Oh ... ya usaha tersebut di gudang rumahnya, ciri khas usaha tradisional Jerman.

[caption id="attachment_241537" align="aligncenter" width="490" caption="Contoh papan nama "]

1363057950233207551
1363057950233207551
[/caption]

Sekarang servis sol sepatu bisa ditemukan di Supermarket-supermarket besar dimana mereka mempunyai counter tersendiri. Semua dilakukan oleh mesin. Usaha mereka pun tidak hanya memperbaiki sepatu saja melainkan membuat kunci dan papan nama juga.

Di Jerman, jika kita ingin membuat kunci kedua (serep) dimana kunci masternya masuk dalam kategori “kunci spesial” maka kita diharuskan menunjukkan ID Card/KTP demi menghindari aksi kriminal. Untuk kunci yang simpel, KTP tidak diperlukan dan harga pembuatannya sekitar 4 – 5 Euro.

Mungkin para pembaca akan berpendapat kalau saya “pelit” karena toh harga sepatu tidak mahal jika tidak bermerek. Pendapat anda “betul” hanya bagi saya; sepatu harus nyaman dipakai dan jika saya berhasil mendapatkan sepatu yang nyaman maka sepatu tersebut akan saya rawat sampai tidak bisa dipakai lagi (fungsi dan penampilan).

Untuk biaya perbaikan sol sepatu boot seperti dibawah ini, saya bayar 8 Euro. Harga servis bisa ditawar tergantung kondisi kerusakan sepatu.

[caption id="attachment_241542" align="alignleft" width="300" caption="Siap untuk dipakai"]

13630586021326015132
13630586021326015132
[/caption] [caption id="attachment_241545" align="alignright" width="300" caption="Sol yang cantik kembali"]
1363058851982074830
1363058851982074830
[/caption]

Walaupun terhimbas oleh majunya industri sepatu dimana mesin-mesin sudah bisa menggantikan jasa dari tukang sepatu, tetapi Jerman masih melindungi profesi "Schumacher" dengan tetap membuka bidang study bagi mereka yang ingin menjadi "Schumacher". Bagaimana dengan Indonesia ?

Semoga info diatas berguna dan salam Kompasiana.

Sumber: Wikipedia, Doc.pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun