Mohon tunggu...
Indriati See
Indriati See Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

WNI bermukim di Jerman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Harga Bensin di Jerman November 2014

19 November 2014   08:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:26 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang kita ketahui bahwa per tanggal 18 November 2014, Pemerintah RI mengeluarkan kebijakan untuk menaikan harga BBM. Dalam hal ini saya meyakini dan berharap bahwa setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah pasti ada maksud yang "baik" bagi seluruh Rakyat Indonesia, semoga saja.

Sebagai WNI dan Ibu Rumah Tangga yang bermukim di Jerman, saya turut merasakan "dampak" dari setiap kebijakan yang nota bene disini "kenaikan BBM" di Tanah Air karena seperti yang sudah-sudah akan merembet ke naiknya harga angkutan umum lalu bahan-bahan pokok makanan dan seterusnya.

Setiap negara mempunyai kebijakan masing-masing dalam menangani dan menanggapi turun naiknya harga BBM, contoh kecilnya ya negara Jerman dimana saya bermukim.

Hari ini (18.11.2014) sehabis pulang dari mengajar, saya sengaja mampir ke Supermarket Kaufland. Supermarket ini cukup besar, mungkin setara dengan Supermarket Hero atau Carrefour dimana supermarket tersebut mempunyai Pompa Bensin sendiri. Saya terkejut ketika melihat harga bensin jenis Super turun mencapai 139,9 cents/liter seperti yang terlihat di foto di bawah ini:

Yang membuat saya heran, saya tidak melihat banyak orang yang antri di Pompa Bensin tersebut, mengapa ?

Menurut saya;  Rakyat Jerman sudah terbiasa dengan mahalnya harga BBM. Itu bukan berarti mereka sanggup membayar harga bensin lalu tidak perlu PROTES melainkan mereka mempunyai alternatif lain agar bisa tetap bermobilisasi yaitu dengan adanya angkutan umum yang harganya "stabil", yang nyaman seperti; angkutan Bus Kota, Tram, Kereta Api atau Bus Antar Kota. Infrastruktur jalan-jalan juga sudah dipersiapkan sedemikian nyaman oleh Pemerintahnya; misal untuk Pengguna Sepeda, dimana mereka mempunyai jalur khusus untuk sepeda.

14163342761509443472
14163342761509443472

Dari contoh di atas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa masing-masing Pemerintah dari suatu negara mempunyai kebijakan sendiri-sendiri dalam hal memberi "subsidi" kepada Rakyatnya, dan siapa-siapa saja yang berhak mendapat "subsidi" tersebut.

Akhir kata, saya ingin mengajak para Pembaca untuk mendukung kebijakan Pemerintah yang baru ini dan tentunya berharap agar kebijakan, subsidi, pembangunan infrastruktur dan rencana lainnya yang menjadi "alasan" dari kenaikan harga BBM ini memang benar-benar dapat membantu rakyat, bangsa dan negara Indonesia ke depannya atau di masa mendatang ... SEMOGA !!

NB:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun